Calon Ketua PWNU Jatim, Cicit Mbah Hasyim Tebuireng Vs Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan
- VIVA Jatim
Surabaya, VIVA Jatim - Empat hari menjelang Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama Jawa Timur, muncul dua nama yang mengemuka dalam bursa calon ketua tanfidziyah PWNU Jatim masa khidmat 2024-2029. KH Abdul Hakim Mahfudz alis Gus Kikin dan KH Muhammad Makki Nasir.
Gus Kikin dan Kiai Makki bukan orang baru di lingkungan NU. Gus Kikin adalah cicit pendiri NU KH Hasyim Asyari Tebuireng Jombang, sementara Kiai Makki adalah cicit Syaichona Muhammad Kholil Bangkalan.
Gus Kikin cukup lama aktif di struktural NU, baik di PWNU Jatim maupun PBNU. Pada Konferwil NU Jatim di Lirboyo 2018 lalu, Gus Kikin sempat maju sebagai calon ketua, namun kalah dari rivalnya, KH Marzuki Mustamar.
Belakangan Gus Kikin ditunjuk menjadi Pj Ketua PWNU Jatim menggantikan posisi Kiai Marzuki yang sebelumnya dicopot PBNU. Menurut Ketua PCNU Tulungagung KH Muhson Hamdani, selama mengemban amanah sebagai Pj Ketua PWNU Jatim, Gus Kikin mampu menjalankan tugasnya dengan baik
Sementara Kiai Makki kini menjabat Ketua PCNU Bangkalan. Amanah ini sukses ia emban selama dua periode hingga sekarang. Mula-mula Kiai Makki masuk struktur PCNU Bangkalan di posisi wakil ketua.
“Sudah waktunya beliau (Kiai Makki Nasir) memperluas jangkauan manfaat di (PWNU) Jawa Timur,” kata Wakil Rais Syuriah PCNU Bangkalan KH Syarifuddin Damanhuri.
Diketahui, Konferwil NU Jatim dijadwalkan digelar di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, pada 2-4 Agustus 2024. Sesuai jadwal, Konferwil akan dibuka pada Jumat, 2 Agustus 2024, malam. Pembukaan akan dihadiri Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Katib Syuriah PWNU Jatim KH Romadhon Khatib sebelumnya mengatakan, peserta Konferwil NU Jatim kali ini ialah utusan dari PCNU, tanpa MWCNU. Total ada 45 PCNU di Jawa Timur. Masing-masing PCNU diundang untuk mendelegasikan 5 orang.
Menurut Kiai Romadhon, pemilihan ketua tanfidziyah akan dipilih secara langsung oleh PCNU peserta konferwil. “Satu PCNU satu suara,” ujarnya VIVA Jatim pekan lalu.
Sementara untuk rais syuriah dipilih melalui mekanisme Ahlul Halli wal Aqdli atau Ahwa yang terdiri dari 7 ulama NU atau kiai khas. Tujuh kiai khas inilah yang nantinya akan bermusyawarah secara mufakat untuk memilih siapa dari 7 anggota Ahwa menjadi Rais Syuriah PWNU Jatim lima tahun ke depan.
Kiai Romadhon menjelaskan, sesuai aturan yang berlaku di NU, untuk tingkat wilayah jumlah anggota Ahwa ialah 7 orang. Sementara untuk konferensi di tingkat cabang anggota Ahwa sebanyak 5 orang.
Calon anggota Ahwa dipilih berdasarkan usulan dari PWNU dan PCNU-PCNU yang kemudian disaring dan disepakati melalui mekanisme tertentu di arena konferwil.
Kiai Romadhon mengungkapkan, ada beberapa kiai khas calon anggota Ahwa yang telah disampaikan ke PCNU-PCNU sebagai rujukan, saat pertemuan jajaran syuriah PWNU dan PCNU se Jatim di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri beberapa waktu lalu.