Program 1 Keluarga 1 Sarjana Dimulai di Surabaya, Pengusaha Jadi Orang Tua Asuh
- Humas Pemkot Surabaya
Selama mengenyam pendidikan, anak-anak itu akan tinggal di asrama yang disiapkan Pemkot Surabaya. Nah, selama tiga tahun tersebut, setiap anak dibutuhkan biaya sekitar Rp52,5 juta.
Biaya itu akan digunakan untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama enam semester, uang kebutuhan kuliah hingga uang saku per bulan. Para pengusaha akan turut bergotong menjadi orang tua asuh bagi para mahasiswa tersebut.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Bhakti Persatuan (YBP), Alim Markus menilai, selama ini kepemimpinan Eri Cahyadi sangat pro rakyat, pro bisnis, dan pro pembangunan. Bahkan, meski baru menjabat tiga tahun, kerja keras Eri Cahyadi sudah terlihat nyata.
"Tiga tahun ini luar biasa hasil kerjanya seperti 5 tahun. Selokan (saluran), got-got itu tidak akan banjir di Surabaya karena sudah diperlebar. Juga untuk jalan sepeda dan pejalan kaki. Belum lagi taman-tamannya yang indah, tentunya tidak itu saja, juga keamanan Surabaya," kata Alim Markus.
Menurut Alim Markus, Eri merupakan sosok pemimpin yang bisa merangkul semua golongan. Karena itu, ia meyakini Surabaya ke depan akan menjadi kota yang lebih maju lagi di bawah kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi.
"Kita sebagai warga Surabaya, sebagai pengusaha, tentunya juga selain menghormati, selain mencintai, tentu juga mendukung, membantu beliau (Wali Kota Eri) supaya impian cita-citanya bisa terwujud," ujarnya.
Hal sama juga diutarakan oleh Ketua Umum Yayasan Bhakti Persatuan (YBP), Hermawan Santoso. Ia menilai bahwa Wali Kota Eri telah membawa Surabaya menjadi kota yang lebih maju, bersih dan kondusif.