Kuliah Tamu FK Unusa Bahas Penyakit Diabetes dan Jantung Koroner

Internasional Guest Lecture oleh Unusa Surabaya
Sumber :
  • Humas Unusa

Jatim – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar Internasional Guest Lecture dengan mengangkat Tema Translational Cardio-Metabolic in Medicine : from basic to clinic, Kamis 8 Desember 2022, di Auditorium lantai 9 Unusa. 

Anggota DPD RI Minta ISNU dan Santri Lamongan Bijak Gunakan Medsos

Acara kuliah tamu ini menghadirkan dua narasumber, Prof Michio Shimabukuro, MD., PhD dari departemen of Diabetes, Endocrinalogy and metabolism fukushima Medical University Japan, dan dr Moch Faishal Riza Sp.JP(K)., FIHA dari Unusa. Penyakit diabetes dan jantung koroner menjadi pembahasan dalam acara tersebut

Prof Michio menjelaskan bahwa pembagian dan analisis penyakit diabetes berdasarkan tipe yang dialami. Selain itu juga pengobatan yang dilakukan harus berdasarkan oleh tipe diabetes yang dialami. "Jadi harus dipastikan dalam pengobatan yang akan dilakukan bagi penderita diabetes," tuturnya.

Ribuan Warga NU Doakan Keselamatan dan Kedamaian Sumenep di Puncak Hari Santri 2024

Sedangkan, pentingnya mengontrol berat badan bagi penderita diabetes serta olahraga yang harus dilakukan. "Jadi hidup sehat harus dilakukan oleh penderita diabetes," ungkap Michio.

Sementara itu, dr Riza menjelaskan prevelensi penyakit jantung koroner menjadi salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia maupun dunia sekitar 17 juta orang atau sekitar 50 persen. Dimana enam persennya disebabkan jantung darah tinggi. 

Drama Kolosal Resolusi Jihad NU bakal Meriahkan Hari Santri 2024 di Tugu Pahlawan

"Ada tiga penyakit faktor yang selalu pada tiga tertinggi, mulai darah tinggi, diet atau kuliner dan kolesterol ini yang harus diantisipasi pada dokter umum," ungkapnya.

Jantung koroner merupakan penyebab kematian pertama dari sekian penyakit jantung dari disabillity dan human suffering global. "secara global Pada tahun 2000 kejadian penyakit jantung menurut stemi menurun kejadiannya, namun non stemi ini meningkat. Meskipun kita sudah mempelajari goldline dari dunia tapi tidak menurunkan tingkat kematian diseluruh dunia," ungkap Riza.

Rektor Unusa Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng mengatakan acara kuliah tamu ini menjadi kelebihan tersendiri karena bisa mengetahui ilmu baru yang ada di luar. Terlebih tentang pengetahuan dan teknologi. Di samping pengetahuan standart keilmuan yang dimiliki, melalui kuliah tamu ini juga bisa belajar ilmu-ilmu lainnya.

"Sehingga kita bisa memiliki ilmu yang lebih untuk bisa memahami ilmu lainnya selain keilmuan kita yang dipelajari saat ini," ucap Jazidie.

Jazidie menjelaskan saat ini kita dengan mudah untuk mendapatkan ilmu dari ilmuan dunia dengan adanya teknologi. "Kalau pada saya masih mahasiswa harus membeli bukunya untuk mempelajari ilmunya, dengan kemajuan teknologi ini membuat kita mendapatkan ilmunya dengan mudah," pungkansya.