Peneliti Menyebut Orang yang Sering Begadang Berisiko Tinggi Diabetes Tipe 2
- Viva.com
Surabaya, VIVA Jatim –Hasil penelitian internasional menyatakan bahwa orang yang sering begadang dan bangun lebih siang, memiliki resiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Kendati orang yang suka begadang telah lama dikaitkan dengan kebiasaan tidak sehat seperti pola makan yang buruk dan merokok memicu peningkatan risiko kondisi metabolik, penelitian terkini mengungkapkan bahwa peningkatan risiko mungkin bukan hanya tentang pilihan gaya hidup.
Menurut penelitian terbaru, yang akan dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes (EASD) di Madrid, Spanyol itu, distribusi lemak juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko diabetes pada orang yang suka begadang.
Orang yang suka begadang cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih besar dan lebih banyak lemak tubuh tersembunyi. Sehingga, hampir 50 persen lebih mungkin mereka terkena diabetes tipe 2.
“Kami percaya bahwa gaya hidup tidak dapat sepenuhnya menjelaskan hubungan antara kronotipe lanjut dan gangguan metabolisme. Selain itu, meskipun diketahui bahwa kronotipe lanjut dikaitkan dengan BMI (indeks masa tubuh) tinggi, tidak jelas sejauh mana kronotipe memengaruhi distribusi lemak tubuh,” kata Dr. Jeroen van der Velde peneliti Utama dari Leiden University Medical Centre, Leiden, Belanda seperti dikutip dari Medical Daily, Sabtu, 28 September 2024.
Untuk menyelidiki hubungan antara waktu tidur dan diabetes tipe 2, serta distribusi lemak tubuh, para peneliti mengevaluasi 5.000 peserta dalam studi Epidemiologi Obesitas Belanda, yang meneliti pengaruh lemak tubuh terhadap penyakit.
Penelitian ini melibatkan partisipan dengan usia rata-rata 56 tahun dan BMI rata-rata 30 kg/m². Peneliti menggunakan kuesioner untuk mencatat waktu tidur dan bangun mereka, untuk menentukan titik tengah tidur mereka.