Jatim Raih Penghargaan Pembina K3 Terbaik Keenam Kalinya
- Pemprov Jatim
Adhy pun mengingatkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja menjadi faktor penting yang mempengaruhi produktivitas dalam bekerja. Menurutnya produktivitas yang tinggi akan menghasilkan output yang maksimal.
"Kalau keselamatan dan kesehatan pekerjanya terjamin, produktivitasnya juga pasti tinggi, karena pekerja pun akan merasa tenang dan nyaman bekerja," ungkap dia.
Produktivitas yang tinggi tersebut, kata Adhy, mampu mengantarkan industri manufaktur berkontribusi mencapai 31,54 persen pada Triwulan I Tahun 2024 bagi Jatim. Angka ini terbilang sangat fantastis karena berhasil melampaui target industri manufaktur nasional yang sebesar 30 persen pada tahun 2045 mendatang.
"Industri manufaktur Jatim dinilai memiliki peran vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif di Jatim, saya yakin ini juga didukung dengan keselamatan dan kesehatan bagi pekerjanya," tuturnya.
Selain itu, Pj Gubernur Adhy juga menyoroti tentang tantangan dunia kerja yang saat ini semakin kompetitif. Digitalisasi dan daya saing menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.
"Di samping itu semua pelaku dunia kerja harus beradaptasi dengan yang namanya digitalisasi, dan memiliki daya saing," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama sebanyak 664 perusahaan di Jatim juga menerima penghargaan dari Kemnaker RI. Di antaranya 262 perusahaan penerima penghargaan Kecelakaan Nihil, 339 perusahaan penerima penghargaan Sistem Manajemen K3 dan 63 perusahaan penerima penghargaan P2HIV AIDS.