Cak Imin Ketum PKB Lagi, Lukman Edy Cs bakal Gelar Muktamar Tandingan
- A Toriq A/Viva Jatim
Bali, VIVA Jatim – A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2024-2029 dalam pemilihan calon pada Muktamar PKB di Bali, Sabtu, 24 Agustus, 2024 malam. Namun, di saat bersamaan, mencuat kabar bakal digelarnya Muktamar PKB tandingan yang dimotori oleh mantan sekretaris jenderal partai tersebut, Lukman Edy.
Cak Imin terpilih sebagai Ketum PKB secara aklamasi. Sementara untuk Ketua Dewan Syura PKB muktamirin sepakat diamanatkan kepada KH Ma’ruf Amin yang kini menjadi Wakil Presiden RI. “Saya menerima permintaan sahabat-sahabat semua untuk menjadi Ketua Umum PKB yang baru,” kata Cak Imin usai dipilih 38 DPW PKB di arena muktamar di Bali.
Di bagian lain, Lukman Edy Cs dikabarkan bakal menggelar Muktamar PKB tandingan di Jakarta pada 2-3 September 2024. Agendanya sama, di antaranya memilih Ketum PKB. Selain Lukman Edy, turut bergabung di dalamnya A Malik Haramain, mantan sekretaris fungsionaris DPP PKB.
Malik Haramain mengaku bahwa pihaknya menerima mandat untuk menggelar Muktamar PKB tandingan yang didukung secara moral oleh para pendiri partai tersebut, yakni Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Dia mengklaim menerima usulan dari ratusan DPC PKB se Indonesia untuk menggelar muktamar tandingan. “Kita jadwalkan [Muktamar PKB tandingan] tanggal 2 hingga 3 September di Jakarta,” kata Malik kepada wartawan di Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Minggu, 25 Agustus 2024, dini hari.
Politikus asal Probolinggo, Jawa Timur, itu mengatakan bahwa Muktamar PKB di Bali cacat hukum. Sebab, berdasarkan keputusan Mukernas PKB pada 23 Juli 2024, PKB dijadwalkan menggelar muktamar setelah pelaksanaan Pilkada serentak 2024. Tapi tiba-tiba muktamar dimajukan.
Seperti diketahui, Muktamar PKB di Bali digelar di tengah memanasnya hubungan antara partai tersebut dengan PBNU yang terjadi sejak beberapa bulan lalu. Konflik kian tajam setelah PBNU membentuk Pansus PKB dengan alasan PKB masa Cak Imin telah melenceng dari cita-cita para pendirinya yang notabene para ulama NU.