Batu Suseki Berbentuk Rencong Dapat Apresiasi di Tulungagung

Batu suseki Berbentuk Rencong di Tulungagung.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Tulungagung, VIVA JatimBatu Suseki merupakan batu alami yang membentuk berbagai tema, atau lanskap miniatur yang menggambarkan gunung, danau, air terjun, pemandangan dan seterusnya. Pameran Lintas Komunitas di GOR Lembu Peteng salah satu komunitas suseki ada yang mendapat apresiasi dari Pj Bupati Tulungagung.

Sebelum Akad Nikah Yusuf Mannagalli, Ini Prosesi yang Dilakukan Keluarga Khofifah

Pasalnya, bebatuan yang dimiliki Mujiono asal Besole yang saat ini tinggal di Pantai Popoh Tulungagung ini mencuri perhatian Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno. Batunya berbentuk menyerupai alat senjata khas daerah Aceh, yaitu rencong.

Rencong, Rincong atau Rintjoeng merupakan senjata pusaka bagi rakyat Aceh. Sekaligus merupakan simbol keberanian, pertahanan diri hingga kepahlawanan masyarakat Aceh.

ExpertBook B1, Laptop ASUS dengan TKDN di atas 40 Persen

"Ini (dapat) dari Tulungagung selatan. Batu-batu ini tempatnya khusus bukan di sembarang tempat ada," ujar Mujiono kepada VIVA Jatim di GOR Lembu Peteng Tulungagung, Senin, 9 September 2024.

Ia menggarisbawahi batu tersebut cuma berada di tempat-tempat memang identik dengan pegunungan. Jadi batu tersebut ada di sungai-sungai dan sekitar yang berdekatan dengan pegunungan atau gunung.

Duh! Jalan Akses Dua Kecamatan di Mojokerto Ambles Sedalam 3 Meter

"Batu ini tidak ada di semua tempat atau lokasi, daerah daerah tertentu," ujarnya.

Pria berusia 58 tahun ini mengatakan bahwa batu bertema Rencong ini baru ia dapat sekitar 2 bulan kemarin. Ia memang suka mengoleksi batu-batuan antik sedari tahun 1995 silam.

"Saya sudah mencoba untuk menyimpan batu batu yang saya pikir itu ada nilai seninya. Total yang saya bawa disini ada 10, kalau di rumah banyak kisaran ratusan," paparnya.

Ditanya soal perawatan batu suseki yang ia miliki cukup mudah. Tidak seperti bonsai yang harus memerlukan waktu ekstra sabar. Termasuk juga membutuhkan finansial untuk merawat bonsai.

"Istilah finansial juga harus terus karena pengerjaannya aktif. Kalau batu cukup disimpan di rumah nilai seninya semakin lama semakin muncul," jelasnya.

Mujiono menambahkan mengikuti pameran baru pertama kali. Sebab sebelumnya yang event di Surabaya urung diikuti karena belum aktif.

"Sehingga baru kali ini. Mudah-mudahan ada acara Aspak di Bali nanti pemerintah daerah bisa memfasilitasi untuk kita jadi Duta Tulungagung," imbuhnya.

Ia mengatakan tema rencong tidak terlalu memiliki seni yang tinggi Mujiono mengaku sebetulnya nilai tinggi bukan yang bertema simbol. Akan tapi sebetulnya yang nilai tinggi yang bermotif panorama.