Menagih Janji Ketua DPRD Sumenep untuk Razia Lanjutan Tempat Prostitusi
- Abdul Hady JM
Sumenep, VIVA Jatim – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Ekstra Parlemen (Gempar) meletakkan karangan bunga di depan Kantor DPRD Sumenep. Hal itu sebagai upaya menagih janji Ketua sementara DPRD Sumenep, H Zainal Arifin untuk melakukan razia lanjutan tempat-tempat prostitusi di Kota Keris.
Sebelumnya diketahui, H Zainal melakukan razia lokalisasi bersama Satpol PP di salah satu tempat prostitusi di Kecamatan Ambunten, pada Jumat, 6 September 2024 lalu. Tindakan itupun cukup menggemparkan dan menimbulkan pro-kontra.
Koordinator Gempar, Hulil Amsari menilai bahwa seharusnya razia tidak hanya dilakukan di salah satu desa di Kecamatan Ambunten, Sumenep. Sebab, menurutnya, di Sumenep sendiri masih banyak tempat prostitusi yang berkedok hotel.
“Kami ingin menagih H. Zainal Arifin dan Satpol PP bukan hanya merazia lokalisasi di salah satu desa di Kecamatan Ambunten: Jangan tebang pilih pak dewan. Harus dipukul rata. Apalagi, di Sumenep itu disinyalir banyak hotel dijadikan tempat esek-esek. Semestinya itu juga dirazia,” tegasnya saat melakukan aksi demo di depan Kantor DPRD Sumenep, Rabu, 18 September 2024.
Bahkan, Ia menyebut bahwa berdasarkan kabar yang berhembus, ada dua hotel yang menjadi langganan sewaan para Pekerja Seks Komersial (PSK). “Artinya, hotel tersebut hanyalah gedok semata,” tegasnya.
Ia pun menyambut baik dan mendukung penuh razia tersebut. Sebab Sumenep adalah salah satu kabupaten yang dikenal dengan kaum santri dan kiai. “Untuk itu, terus lanjutkan!,” tegasnya.
Namun demikian, pihaknya juga kurang setuju dengan cara razia yang sebelumnya dilakukan Ketua DPRD Sumenep Sementara dengan Satpol PP itu. Mempertontonkan wajah PSK dengan cara divideo terkesan mengeksploitasi dan merendahkan martabat kaum perempuan.
“Kami kurang setuju caranya. Karena niat baik tidak cukup apabila tindakannya tidak mengedepankan kemanusiaan. Artinya, dengan mempertontonkan wajah para PSK, itu terkesan mengeksploitasi kaum perempuan,” tandasnya.
Berikut beberapa tuntutan Gempar kepada Ketua DPRD Sumenep:
1. Ketua DPRD Sumenep sementara tidak tebang pilih razia tempat prostitusi sesuai janjinya
2. Segera razia hotel-hotel yang diduga jadi tempat prostitusi, terutama dua hotel di kota Sumenep yang selama ini jadi buah bibir masyarakat.
3. DPRD Sumenep harus mendorong program pemberdayaan bagi perempuan tunasusila
4. Meminta maaf atas sikap yang diduga merendahkan kaum perempuan tunasusila saat razia di Ambunten.