Cerita Sri Wahyuni, dari Perawat hingga Duduki Pimpinan DPRD Jatim

Sri Wahyuni
Sumber :
  • VIVA Jatim/A Toriq A

Surabaya, VIVA Jatim – Calon Wakil Ketua DPRD Jawa Timur periode 2024-2029 Sri Wahyuni hanya tinggal selangkah lagi untuk menjadi salah satu pimpinan definitif DPRD Jatim

7 Hari Tak Ada Perbaikan, PAPBD 2024 Bisa Dilaksanakan

Yuni hanya butuh bubuhan tanda tangan dari Kementrian Dalam Negeri untuk ditetapkan sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim. 

Hokinya begitu besar. Meski baru pertama terpilih sebagai anggota DPRD Jatim, Yuni dipercaya Partai Demokrat untuk mengisi posisi bergengsi itu.

Merasa Teraniaya UU P2SK, Para Pekerja Minta Perlindungan DPRD Jatim

Ibu tiga anak ini memulai kariernya bukan dari gedung-gedung megah parlemen, melainkan dari lorong-lorong rumah sakit. 

Selama 22 tahun, ia mengabdikan hidupnya sebagai perawat di RS Aisyiyah Bojonegoro. Namun kini ia melangkah lebih jauh sebagai wakil rakyat di Provinsi Jawa Timur. Hebatnya, Sri Wahyuni dipercaya Partai Demokrat jadi Wakil Ketua DPRD Jatim periode 2024-2029.

DPRD Jatim Terima Kunjungan Pelajar SMP Surabaya, Soroti Politik Uang

Lahir di Bojonegoro pada 15 Agustus 1979, Yuni, tumbuh dari keluarga petani sederhana. Berawal dari cita-citanya sebagai perawat, Yuni melanjutkan pendidikan di Sekolah Perawat Kesehatan Bojonegoro, hingga akhirnya meraih gelar S1 dan NERS di STIKES Muhammadiyah Lamongan. 

Namun, yang menarik dari perjalanan hidup Yuni adalah lompatan besar dari dunia kesehatan ke panggung politik. 

"Selama bertahun-tahun saya melihat langsung tantangan di sektor kesehatan, dari antrean panjang di rumah sakit hingga masalah sistem rujukan. Ini yang mendorong saya untuk terjun ke politik, membawa perubahan nyata," ujar Yuni. 

Didorong oleh dukungan keluarga, rekan sejawat, dan masyarakat Bojonegoro, Yuni maju sebagai calon legislatif Partai Demokrat. 

Tak disangka, suara masyarakat Bojonegoro-Tuban mengantarkannya bukan hanya ke kursi DPRD Jatim, tetapi juga dipercaya menjadi Wakil Ketua DPRD. "Ini amanah besar, dan saya siap berjuang," tegasnya penuh semangat. 

Di DPRD Jatim, Yuni bertekad memperjuangkan hak-hak kesehatan masyarakat, sebuah bidang yang sangat dekat di hatinya. 

Ia ingin memastikan sistem rujukan berjalan lebih efisien, mengatasi antrean pasien di rumah sakit, dan memberikan perhatian lebih pada pelayanan kesehatan di daerah terpencil. 

Sri Wahyuni bukan hanya simbol dedikasi, tetapi juga bukti bahwa seorang perawat dari desa bisa membawa perubahan besar bagi masyarakat luas. 

Dari ruang perawatan hingga ruang sidang DPRD, Yuni membuktikan bahwa niat tulus dan kerja keras dapat melampaui batas-batas profesi.