Pembangunan JLS, DPRD Jatim: Upaya Dongkrak Ekonomi, Kurangi Disparitas Utara-Selatan

Anggota DPRD Jawa Timur Miseri Effendy
Sumber :
  • VIVA Jatim/A Toriq A

Surabaya, VIVA Jatim – Pembangunan Jalur Pantai Selatan (Pansela) atau Jalur Lintas Selatan (JLS) di Jawa Timur kembali menjadi sorotan berbagai pihak, terutama dari kalangan dewan.

Cerita Sri Wahyuni, dari Perawat hingga Duduki Pimpinan DPRD Jatim

Jalur yang telah menjadi prioritas pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian daerah selatan Jawa Timur, yang selama ini tertinggal dibandingkan wilayah utara. 

Anggota DPRD Jawa Timur Miseri Effendy menekankan pentingnya percepatan penyelesaian proyek tersebut. Menurutnya, JLS akan meningkatkan konektivitas antarwilayah di selatan Jawa Timur, menghubungkan delapan kabupaten sehingga bisa mendongkrak sektor ekonomi di kawasan tersebut. 

DPRD Jatim Minta Peran Aktif Pemuda Jaga Kondusifitas Pilkada 2024

"Jalur ini menjadi perhatian pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun kabupaten, dan harus segera diselesaikan,” tegasnya. 

Politisi Partai Demokrat tersebut menyoroti berbagai kendala yang masih menghadang pembangunan JLS, termasuk masalah pembebasan lahan dan pendanaan. Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat perlu menunjukkan komitmen penuh dalam menuntaskan proyek ini.

7 Hari Tak Ada Perbaikan, PAPBD 2024 Bisa Dilaksanakan

"Beberapa persoalan seperti pembebasan lahan dan anggaran perlu segera diselesaikan. Pemprov dan kabupaten/kota juga harus mengawal proses ini," imbuhnya. 

Pansela, yang sudah berjalan selama lebih dari dua dekade, masih berada pada progres sekitar 55-60 persen dari target sepanjang 628,39 kilometer. Proyek ini diharapkan dapat segera rampung guna memperkuat akses ke wilayah selatan yang kaya potensi sumber daya alam. 

Senada dengan itu, Anggota DPRD Jawa Timur lainnya, drh. H Puguh Wiji Pamungkas juga menekankan pentingnya Pansela dalam mengatasi kesenjangan ekonomi antara wilayah utara dan selatan Jatim.

Saat ini, wilayah utara Jawa Timur masih mendominasi kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi dengan angka sekitar 40 persen, sementara wilayah selatan hanya menyumbang 16 persen. Padahal, potensi sumber daya alam di wilayah selatan, seperti hasil laut dan keindahan alamnya, tidak kalah menjanjikan.

"Jalur Pantai Selatan ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi di daerah-daerah selatan, seperti Kabupaten Malang yang memiliki potensi laut dan pariwisata yang besar," kata Puguh. 

Lebih lanjut, menurutnya, Malang Selatan, dengan potensi pantai dan sumber daya perikanannya, bisa berkembang lebih pesat jika infrastruktur yang memadai terwujud. 

Dokter Puguh juga menyoroti disparitas ekonomi antara wilayah utara dan selatan sebagai salah satu persoalan utama yang harus segera diatasi.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur seperti Pansela menjadi solusi untuk membuka akses ke pusat-pusat ekonomi dan wisata yang selama ini sulit dijangkau. 

“Dengan adanya infrastruktur yang baik, potensi wisata di Malang Selatan, serta sektor perikanan di tempat seperti Sendangbiru, akan semakin berkembang," ungkapnya. 

Sementara itu, jika jalur Pansela selesai tepat waktu, manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat luas, terutama di daerah-daerah yang selama ini kurang berkembang. “Mimpi besar Pemprov Jatim adalah mengurangi disparitas antara wilayah utara dan selatan, dan proyek Pansela menjadi kunci penting untuk mewujudkannya,” tutup Dokter Puguh. 

Selain itu, Anggota DPRD Jatim lainnya dari dapil Jatim IX, Agus Black Hoe menjelaskan bahwa pembangunan jalur ini diyakini dapat menahan laju urbanisasi. 

"Dengan terbukanya akses dan peluang kerja di wilayah selatan, anak-anak muda tidak perlu lagi merantau ke kota besar untuk mencari pekerjaan. Mereka bisa mengembangkan potensi di daerahnya sendiri,” tutur politisi PDI Perjuangan