5 Hal Penting Terungkap di Kasus Santri Gontor Meninggal
- Viva.co.id
Pihak pesantren juga meminta maaf apabila saat mengantar jenazah AM tidak menjelaskan secara terbuka dan rinci soal penyebab meninggalnya almarhum. “Kami juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga almarhum, jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka. Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” tandas Noor.
Polisi Kantongi Terduga Penganiaya
Kepala Polres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, penyelidik telah mengantongi nama terduga penganiaya AM, yang saat itu juga berstatus sebagai santri di Pesantren Gontor.
“Polres mengantongi terduga pelaku penganiaya dan kita melengkapi proses penyelidikan ini secara sempurna,” kata Kepala Polres Ponorogo Ajun Komisaris Besar Polisi Catur Cahyono Wibowo kepada wartawan usal olah TKP di Pesantren Gontor pada Selasa, 6 September 2022.
Motif Terduga
Catur menuturkan, korban dianiaya ketika mengikuti kegiatan Pramuka di kompleks Pesantren Gontor. “Motifnya untuk sementara karena salah paham, terkait kekurangan peralatan [kegiatan Pramuka],” katanya kepada wartawan usai olah TKP di Pesantren Gontor pada Selasa, 6 September 2022.
Setelah dianiaya, korban yang tidak berdaya kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat. Di rumah sakit itulah korban kemudian mengembuskan napas terakhir pada Senin, 22 Agustus 2022. Saat prarekonstruksi yang memeragakan 50 adegan, rumah sakit juga menjadi tempat prarekonstruksi selain kompleks Pesantren Gontor.