Ada 3 Kasus Kekerasan Santri di Jatim di Awal Tahun 2024

Kabid Diniyah dan Pontren Kemenag Jatim, Mohammad Asadul Anam
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Dalam catatan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, sudah ada tiga kasus penganiayaan santri di pondok pesantren di Jatim dalam dua bulan berakhir tahun 2024. Polisi diminta harus mengusut secara tuntas.

Sempat Berniat Damai, Ibu Korban Santri Banyuwangi Tak Terima Anaknya Disalahkan

Kasus terbaru terjadi di Pondok Pesantren atau Ponpes Al Hanifiyyah, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Korbannya berinisial BBM (14) santri asal Banyuwangi yang dianiaya empat seniornya hingga meninggal dunia. Empat pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jatim, Mohammad As'adul Anam mengatakan, kasus pertama terjadi sekitar satu bulan lalu di salah satu Ponpes di Kabupaten Blitar. Korbannya berinisial MAR (13) yang meninggal dunia setelah dianiaya 17 sesama santri.

Ibu Santri Banyuwangi Korban Penganiayaan Tiba di Kediri, Desak Polisi Usut Tuntas Pelaku

Anam mengatakan, pola kasus yang terjadi di Kabupaten Blitar dengan kasus yang terjadi di Kabupaten Kediri, hampir sama. Hanya motifnya yang berbeda.

"Kasus yang Blitar ini hampir sama dengan yang Kediri. Cuma motifnya berbeda. Kalau di Kediri masih belum tahu motifnya," kata Anam dalam konferensi pers yang diselenggarakan melalui Zoom, Kamis, 29 Februari 2024.

Momen Pengasuh Ponpes di Kediri Senyum Ceria di Rumah Duka Santri Dianaiya

Kasus ketiga sebelumnya terjadi di salah satu Ponpes di Malang. Korbannya adalah ST (15) yang mengalami luka bakar setelah disetrika seniornya berinisial AF (19).

"Yang di Malang ini awalnya dari gurauan menggunakan setrika, hingga akhirnya mengenai temannya dan mengakibatkan luka bakar," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
img_title