Buku Paradoks Indonesia Prabowo Subianto, Bayu Airlangga: Refleksi Tantangan Bangsa

Bayu Airlangga.
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Buku Paradoks Indonesia dan Solusinya karya Prabowo Subianto dinilai bisa menjadi bahan permenungan untuk menjawab tantangan bangsa ke depan. Pemikiran Prabowo di buku tersebut bisa dijadikan rujukan membedah tantangan perekonomian Indonesia sekaligus solusi untuk kemajuan bangsa.

Operasi Astra Cita 18 Hari, Polres Gresik Amankan 22 Tersangka Judol dan Narkoba

Pendapat tersebut disampaikan politisi muda Bayu Airlangga. Menantu mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau Pakde Karwo itu mengatakan, buku tersebut menggambarkan bagaimana Indonesia yang merupakan bangsa yang kaya tapi kondisi rakyatnya miskin.

"Tapi buku ini [Paradoks Indonesia dan Solusinya] juga memberikan solusi konkret yang berfokus pada ekonomi kerakyatan," kata Bayu, Minggu, 20 Oktober 2024.

Presiden Prabowo Malam-malam Gelar Rapat Terbatas dari AS, Ini yang Dibahas

Bayu mengapresiasi visi Prabowo yang selalu menempatkan rakyat sebagai pusat dari kebijakan ekonomi, terutama dalam konteks Pilpres 2024. Prabowo konsisten dengan ide ekonomi kerakyatannya, yang kali ini semakin menekankan pentingnya kebersamaan dan keberlanjutan untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Dalam buku tersebut, Prabowo mengkritisi sistem ekonomi oligarki yang saat ini membuat kekayaan negara terkonsentrasi di tangan segelintir elit, dengan 66 persen kekayaan Indonesia dikuasai oleh 10 persen orang terkaya.

Tanggapi Hasil Survei LSI Denny JA, Golkar Kian Solid Dukung Khofifah-Emil

Bayu sepakat dengan analisis Prabowo mengenai kebocoran ekonomi, di mana kebijakan yang tidak tepat menyebabkan uang Indonesia mengalir ke luar negeri. Itu seperti yang terlihat dari fenomena misinvoicing dalam ekspor dan banyaknya dana pengusaha yang ditempatkan di luar negeri.

"Jika kita tidak segera memperbaiki sistem ini, Indonesia akan terus terperangkap dalam ketergantungan utang dan sulit mencapai kemakmuran sejati," tandas Bayu.

Politisi Golkar itu mendukung gagasan Prabowo yang menekankan perlunya pertumbuhan ekonomi dua digit secara berkelanjutan untuk membawa Indonesia keluar dari perangkap negara menengah.

"Visi Prabowo tentang ekonomi kerakyatan dan upaya menghentikan kebocoran anggaran negara menjadi langkah penting untuk memastikan ekonomi kita benar-benar berpihak pada rakyat," tambahnya.

Prabowo juga menekankan pentingnya swasembada pangan, energi, dan air bersih, serta reformasi dalam pengelolaan negara agar Indonesia bisa mandiri dan berdikari.

Hal ini sejalan dengan visi besar menuju Indonesia Emas 2045, di mana percepatan pembangunan harus dilakukan dengan memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan berbasis Pancasila.

"Keberlanjutan pembangunan yang inklusif, sebagaimana tercermin dalam visi Prabowo, sangat krusial. Kita harus memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi juga oleh masyarakat desa, UMKM, dan sektor-sektor yang paling membutuhkan," ujar Bayu.

Bayu Airlangga optimis bahwa kolaborasi Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka dalam memimpin Indonesia mampu membawa harapan baru bagi transformasi ekonomi Indonesia.

"Dengan visi dan misi yang kuat, serta komitmen untuk melanjutkan pembangunan, saya yakin Indonesia bisa mewujudkan cita-cita menjadi negara yang maju, adil, dan makmur," pungkas Bayu.