Profil Menteri Presiden Prabowo dari Jatim: Ada Cak Imin hingga Gus Ipul
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Surabaya, VIVA Jatim – Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan nama-nama Menteri Kabinet di Istana Merdeka, Jakarta pada Minggu malam, 20 Oktober 2024. Rencananya, Presiden Prabowo akan melantik sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih secara maraton pada Senin, 21 Oktober 2024.
Dari sekian banyak menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih, ada beberapa dari mereka yang berasal dari Jawa Timur, siapa saja? Berikut ulasannya dikutip dari berbagai sumber:
1. Muhaimin Iskandar
Abdul Muhaimin Iskandar adalah sosok politikus yang mempunyai karakter toleran dan santun. Pria yang akrab dipanggil Gus Imin atau Cak Imin ini lahir di Jombang, 24 September 1966. Sang ayah Muhammad Iskandar adalah guru di Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif Jombang.
Sejak kecil, Cak Imin menyelesaikan pendidikannya di tanah kelahiran Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang. Duduk di bangku SMA, Cak Imin bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta dan lulus pada tahun 1985.
Muhaimin kemudian melanjutkan pendidikan studi S1 di FISIP Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada usia 26 tahun. Selang 10 tahun, Cak Imin kembali melanjutkan studinya di Universitas Indonesia mengambil bidang komunikasi, dan selesai pada tahun 2001.
Karier politik Cak Imin terus meroket pada tahun 2004. Sembari mengemban amanah sebagai Ketua Umum PKB, Cak Imin sukses ketiga kalinya menjadi anggota DPR. Dirinya kembali terpilih menjadi anggota DPR dan Wakil Ketua DPR RI 2004-2009.
Di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Cak Imin diminta menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009-2014. Secara aklamasi, Cak Imin kembali terpilih sebagai Ketum PKB saat Pemilu 2024. Ia dinilai berhasil mendongkrak suara PKB.
Di Kabinet Merah Putih saat ini, Cak Imin dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
2. Saifullah Yusuf
Syaifullah Yusuf lahir di Pasuruan pada 28 Agustus 1964, dari Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullo. Ia merupakan cicit Bisri Syansuri, kakek Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Gus Ipul menikah dengan Ummu Fatma, dan memiliki empat anak Selma Halida, M Falihudin Daffa, M Rayhan Hibatullah, dan M Farellino Ramadhan.
Karier politik Gus Ipul dimulai di GP Ansor, di mana ia menjadi ketua umum pada 1999, dan menjabat sebagai Ketua PBNU di bawah KH Said Aqil Siraj. Pada Pemilu 1999, ia terpilih sebagai anggota DPR dari PDIP, tetapi pindah ke PKB pada 2002, dan terpilih sebagai Sekretaris Jenderal PKB hingga 2007.
Selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia menjabat sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal dari 2004-2009. Ia dikenal aktif mengunjungi daerah tertinggal.
Gus Ipul lalu terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Soekarwo pada Pilkada 2008. Mereka terpilih kembali untuk periode kedua, dan dilantik pada 12 Februari 2014. Pada Pilkada 2018, ia mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno.
Namun, ia kalah dari Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. Setelah kekalahan tersebut, Gus Ipul kembali ke politik lokal dengan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Pasuruan, dan terpilih bersama Adi Wibowo, yang dilantik pada 26 Februari 2021.
Gus Ipul baru saja dilantik sebagai Menteri Sosial menggantikan Risma yang maju Pilgub Jawa Timur periode 2024-2029. Berbagai rekam jejak tersebut, menempatkan Gus Ipul sebagai kandidat kuat calon menteri yang dipanggil Prabowo dengan posisi yang sama.
3. Prasetyo Hadi
Politisi Partai Gerindra ini masuk dalam kategori calon menteri yang berasal dari Jawa Timur. Lahir di Ngawi pada 28 Oktober 1979, Prasetyo Hadi masuk sebagai salah satu dari banyak tokoh yang akan mengisi posisi menteri Kabinet Prabowo-Gibran.
Pria yang kini menjabat sebagai anggota Komisi II DPR RI periode 2019-2024 itu memulai pendidikannya di SD Katolik Santo Yosef Ngawi. Ia lalu melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 2 Ngawi dan SMA Taruna Nusantara Magelang.
Setelahnya, ia mengambil studi S1 Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan yang diperoleh dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2006. Prasetyo telah bergabung bersama Partai Gerindra sejak 2008, ia aktif memegang tanggung jawab penting sebagai ketua organisasi.
Selain itu, perannya juga signifikan saat duduk di keanggotaan DPP partai dan bidang kaderisasi. Peran aktif itu mengantarkannya membantu partai untuk mengembangkan berbagai macam program strategis.
Pada tahun 2020, ia resmi dilantik menjadi anggota DPR RI menggantikan Harry Poernomo, yang mengundurkan diri. Dalam pemilihan legislatif 2019, Prasetyo memperoleh 34.522 suara, yang menempatkannya sebagai peraih suara terbanyak kedua dari Dapil Jawa Tengah VI.
4. Pratikno
Ia lahir 13 Februari 1962 di Bojonegoro, Jawa Timur. Sejak kecil, Pratikno bersekolah di tanah kelahiran Bojoneogoro, SMPN 1 Padangan. Setelahnya, ia melanjutkan pendidikan di SMAN 2 Negeri Bojonegoro.
Menginjak bangku kuliah, Pratikno meninggalkan kampung halamannya dan mengambil studi di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Ilmu Pemerintahan, lalu lulus pada tahun 1985. Ia kemudian melanjutkan studi dan berhasil meraih gelar Magister Administrasi Pembangunan dari Birmingham University tahun 1990.
Buah dari kepiawaiannya itu kembali mengantarkan Pratikno mendapatkan gelar Doktor Ilmu Politik Flinders University Australia. Pada tahun 2008, ia diangkat sebagai Profesor Ilmu Politik di almamater terdahulunya, UGM.
Pratikno telah menduduki beberapa posisi penting seperti Wakil Dekan Bidang Akademik Fisipol UGM periode 2001-2004, dan Kepala Manajer Program Pascasarjana Politik Lokal dan Otonomi Daerah periode 2003-2008.
Selain itu, Pratikno juga dipercaya sebagai Mitra Indonesia dalam kerja sama antara UGM dan National University of Singapore, serta beberapa universitas lainnya di Asia dan Australia pada tahun 2001 hingga 2008.
Usai diangkat sebagai Profesor UGM, ia menjabat Dekan Fisipol UGM periode 2008-2012. Pada tahun 2012, Pratikno menjabat sebagai rektor UGM hingga tahun 2014. Saat masa jabatannya, ia berhasil melakukan terobosan yang membawa UGM semakin terkenal.
Setelah berhenti dari jabatan rektor, Pratikno diangkat sebagai Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM, yang diembannya hingga tahun 2026. Bekal pengalamannya di dunia akademis itu mengantarkan Pratikno diangkat Jokowi menjadi Menteri Sekretaris Negara.
Kini, Pratikno kembali dipanggil menjadi calon kandidat menteri di era Kabinet Prabowo-Gibran. Pengalaman yang luas di dunia akademis dan sebagai Mensesneg, membuat Pratikno dinilai layak menjadi calon kuat Menteri Kabinet Presiden.
5. Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto lahir di Surabaya 1 Oktober 1962. Airlangga Hartarto merupakan anak dari Hartarto Sastrosoenarto dan Hartini Hartarto. Ia menyelesaikan pendidikan di SMA Kolese Kanisius Jakarta pada tahun 1981, dan kemudian meraih gelar di jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada tahun 1987.
Ia melanjutkan studi di AMP Wharton School, Universitas Pennsylvania, dan lulus pada tahun 1993. Selanjutnya, ia memperoleh gelar MBA dari Universitas Monash, Australia, pada tahun 1996, dan Master of Management Technology (MMT) dari Universitas Melbourne, Australia, pada tahun 1997.
Selama kuliah, ia aktif sebagai Wakil Ketua OSIS di SMA Kanisius, dan terpilih sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM, serta menjabat sebagai Ketua Barisan Muda KOSGORO 1957.
Pada 2019, ia dianugerahi gelar Doktor Kehormatan dalam Kebijakan Pembangunan dari The Korea Development Institute (KDI) School of Public Policy and Management di Korea Selatan. Pada tahun 2020, ia mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa di bidang Manajemen Olahraga dari Universitas Negeri Semarang.
Karier politik Airlangga dimulai ketika masuk ke DPR tahun 2004. Tiga periode telah dilewati sebagai anggota DPR, yaitu pada 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019. Pada periode 2009-2014, ia bertugas sebagai Ketua Komisi VI DPR-RI membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, UKM, dan BUMN.
Sedangkan, pada tahun 2014-2019, Airlangga bertugas di Komisi VII yang membidangi energi sumber daya mineral, lingkungan hidup, dan riset teknologi. Saat di Golkar, Airlangga pernah menjadi Wakil Bendahara hingga Ketua DPP. Pada tahun 2007, ia terpilih menjadi Ketua Umum Golkar.
Airlangga kini menjabat sebagai menteri di Kabinet Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Sebelumnya, pada masa pemerintahan Jokowi periode 2014-2019, Airlangga juga sempat menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada tahun 2016-2019.
Itulah deretan profil menteri Kabinet Merah Putih dari Jawa Timur.