Kasus Suswono di Mata Habib Rizieq: hanya Terpeleset Lidah, Beda dengan Ahok!
- viva.co.id
Surabaya, VIVA Jatim – Kasus Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pengangguran sebelum menikahi seorang janda telah menyita perhatian publik. Penolakan dan reaksi keras dari sejumlah pihak pun bermunculan.
Namun berbeda halnya dengan sang mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. Menurutnya Suswono hanya terpeleset lidah dan langsung meminta maaf atas kekhilafan yang dilakukan.
“Suswono hanya terpeleset lidah dan tanpa sengaja menyampaikan kalimat yang menimbulkan kontroversi. Namun ia segera mengakui kekhilafannya, beristighfar, dan mengucapkan terima kasih kepada para habaib serta ulama yang telah menegurnya,” ungkap Habib Rizieq dalam pesannya.
Dalam pernyataannya, Habib Rizieq juga menyoroti perbedaan sikap antara Ahok dan Suswono dalam menghadapi kontroversi ini.
Menurut Habib Rizieq, Ahok saat itu tidak pernah mengakui kesalahan dalam kasus penistaan agama yang menjeratnya. Permintaan maaf baru disampaikan Ahok setelah serangkaian aksi massa besar-besaran atau berjilid-jilid.
Hal ini, menurutnya, menunjukkan perbedaan antara kasus Ahok dengan dugaan penistaan yang dialamatkan kepada Suswono. Sebaliknya, Suswono langsung menyampaikan permintaan maaf setelah pernyataannya memicu kontroversi.
Soal Aksi 411
Dalam pesan yang disampaikan melalui Muhammad Alatas, Habib Rizieq mengklarifikasi bahwa aksi ini tidak memiliki tujuan untuk mempermasalahkan dugaan penistaan agama oleh Suswono, calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta.
Habib Rizieq menekankan bahwa kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Suswono tidak bisa disamakan dengan kasus serupa yang melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pada tahun 2016.
“Peringatan! Harap waspada! Jangan sampai Aksi 411 ini ditunggangi oleh kelompok pendukung Ahok untuk menyerang cawagub Jakarta, Suswono, atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan alasan penistaan agama dan dalih keadilan perlakuan serupa dengan kasus Ahok,” tegas Habib Rizieq dalam pesan yang dibacakan Alatas saat aksi di Patung Kuda, Jakarta, Senin 4 November 2024.
Selain itu, Habib Rizieq menegaskan bahwa Aksi 411 kali ini memiliki fokus yang berbeda, yaitu menuntut pengadilan atas tindakan Presiden Joko Widodo serta pemerintahan di bawah kepemimpinannya, termasuk pejabat yang disebutnya “Fufufafa.”
Dalam aksi ini, massa membawa berbagai atribut, termasuk poster yang menyerukan tegaknya supremasi hukum. Poster-poster tersebut bertuliskan “Dengan semangat reuni 411. Ayo tegakkan supremasi hukum. Tegakkan hukum tanpa tebang pilih.”
Ia memperingatkan agar aksi tersebut tidak disusupi agenda politik lain terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Habib Rizieq Blak-blakan Sebut Kasus Suswono Beda dengan Ahok: Dia Akui Khilaf dan Istighfar