Kenang Perjuangan, KAI Daop 8 Surabaya Sajikan Teatrikal 'Kereta Api Terakhir Surabaya'
- KAI Daop 8 Surabaya
“Melalui pertunjukan ini, kami ingin menyampaikan kisah heroik yang tak boleh dilupakan, yakni aksi penyelamatan 3.000 korban dan pasien dari Rumah Sakit Simpang yang dievakuasi keluar Kota Surabaya, dengan Stasiun Gubeng sebagai titik keberangkatan terakhir mereka,” ujar Wisnu.
KAI Daop 8 Surabaya berharap, disuguhkannya teatrikal "Kereta Api Terakhir Surabaya" ini untuk menyampaikan pesan moral kepahlawanan para pejuang Kota Surabaya, kepada calon pelanggan yang saat ini didominasi oleh Generasi Milenial maupun Gen-Z.
"Kereta Api Terakhir Surabaya bukan hanya sekedar drama sejarah, tetapi juga sebuah refleksi tentang keberanian, solidaritas, dan perjalanan para Pejuang dari Kota Surabaya dalam menghadapi ketidakpastian dan kesulitan," terangnya.
Sinopsis Kereta Api Terakhir Surabaya
Reka ulang Kereta Api Terakhir Surabaya dilakukan untuk menghormati jasa besar Jawatan Kereta Api dan Tenaga Kesehatan yang melakukan evakuasi total 3.000 korban pertempuran Surabaya dari Rumah Sakit Simpang ke Stasiun Gubeng untuk selanjutnya menuju ke daerah aman.
Evakuasi dilakukan selama 3 malam, mulai jam 19.00 s/d 02.00 dari tanggal 17 s/d 20 November 1945, ditengah bayang-bayang tembakan mortir dan meriam Inggris serta dalam keadaan gelap gulita evakuasi dilakukan, hanya nyala temaran lilin didalam Stasiun Gubeng yang menjadi penerang utama, tandu-tandu berisi korban, perlengkapan Chirug dan alat-alat kesehatan diangkut menuju Stasiun Gubeng, berjejas-jejas Kereta Api Revolusi silih berganti keluar masuk Stasiun.