Kesepakatan Gencatan Senjata Israel dan Lebanon Diharapkan Kurangi Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Masyarakat Lebanon terdampak perang sengit Israel vs Lebanon.
Sumber :
  • Istimewa

Istanbul, VIVA Jatim – Negara-negara Arab menyambut baik kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada Rabu pagi antara Israel dan Lebanon, yang mengakhiri pertempuran sengit selama 14 bulan antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon.

Dhito-Dewi Menang Quick Count 56,9%, Siap Kolaborasi dengan Paslon 01 di Kediri

Melansir dari Antara, Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan bahwa gencatan senjata tersebut membuka peluang bagi de-eskalasi di kawasan. Mereka menekankan pentingnya penerapan Resolusi PBB 1701, yang akan memungkinkan pengerahan tentara Lebanon ke wilayah selatan negara tersebut dan menciptakan zona bebas senjata sesuai dengan ketentuan resolusi tersebut.

Resolusi PBB 1701: Menyudahi Konflik dan Menciptakan Zona Bebas Senjata

Prakiraan Cuaca Surabaya Raya 28 November 2024: Hujan Ringan dan Cuaca Cerah

Resolusi 1701 diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB pada 11 Agustus 2006 untuk mengakhiri konflik antara Hizbullah dan Israel. Resolusi ini menyerukan penghentian total permusuhan, pembentukan zona bebas senjata di sepanjang Garis Biru yang memisahkan Israel dan Lebanon, serta penempatan tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di wilayah tersebut. Tujuannya adalah untuk menciptakan stabilitas di Lebanon selatan dan mencegah bentrokan lebih lanjut.

Mesir, dalam pernyataannya, juga menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata ini harus menjadi "langkah awal" untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza.

Adik Menko PMK Pratikno Menang Telak di Pilkada Bojonegoro, Raih 89,15% Suara

Selain itu, Mesir menekankan pentingnya akses kemanusiaan yang tidak terhambat ke Gaza dan penghentian pelanggaran hak asasi manusia di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Reaksi Negara-Negara Arab Terhadap Gencatan Senjata

Halaman Selanjutnya
img_title