Momen Hari Ibu, Gubernur Jatim Berdayakan Perempuan di Empat Sektor

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • Nur Faisal/Viva Jatim

Jatim – Momen Peringatan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa selalu mendorong pemberdayaan perempuan di empat sektor utama kehidupan. 

Raperda APBD 2025 Disetujui Jadi Perda, Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas

Empat sektor tersebut antara lain dalam hal kepemimpinan, akses pendidikan, ekonomi  dan upaya pencegahan pernikahan dini yang hingga sekarang masih menjadi isu sosial di masyarakat. Hal tersebut senada dengan tema Hari Ibu yaitu Perempuan Berdaya, Indonesia Maju. 

"Memperingati Hari Ibu, selain merayakan capaian dan jasa yang telah dilakukan seluruh ibu di Indonesia, kita juga harus fokus memberdayakan perempuan. Jika perempuan sudah berdaya, maka kemajuan Indonesia adalah sebuah keniscayaan," ujarnya di Gedung Grahadi, Kamis 22 Desember 2022.

Viral Video Perundungan Anak Perempuan di Gresik, Korban Dibentak dan Ditendang

Menurut Khofifah, kepemimpinan ini penting mengingat masih minim jumlah wanita di tampuk kekuasaan. Pasalnya, berdasarkan data dari KPU pada 2019, keterwakilan perempuan di lembaga legislatif baru 20,8 persen. Selain itu, saat ini posisi menteri yang dijabat oleh perempuan hanya berjumlah lima dari total 34 menteri yang ada. 

"Bahkan, cuma 6% CEO dan kursi direksi di Indonesia yang diisi oleh perempuan. Ini bisa di dorong agar ke depan lebih meningkat lagi, karena sudah banyak penelitian yang membuktikan kalau kepemimpinan perempuan bisa membawa dampak positif pada instansi dan iklim kerja di lapangan," terang Khofifah. 

Hari Jadi ke-819, Pj Bupati Tulungagung: Lokomotif Ekonomi Sosial Budaya Selatan Jatim

Dalam hal pendidikan, gubernur perempuan pertama Jatim itu menekankan bahwa masih ada anak bangsa yang kesulitan mengaksesnya. Terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil. 

"Alhamdulillah sekarang negara dan dunia sudah sepakat bahwa pendidikan itu hak setiap orang. Tapi suka tidak suka, budaya patriarkat masih cukup kuat," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
img_title