Atap Sekolah Dasar di Mojokerto Ambruk Setelah 2 Tahun Rusak
- VIVA Jatim/M Lutfi Hermansyah
Selama ini, lanjut dia, siswa kelas 1 dan 2 menempati ruangan laboratorium serta perpustakaan. Jumlah siswa masing-masing sekitar 30 siswa.
Sokip mengaku sudah tiga kali mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk memperbaiki gedung sekolah. Akan tetapi, gagal dapat DAK.
“Namanya mengajukan bisa turun bisa tidak. (Terakhir kali mengajukan DAK) tahun 2024. Katanya dapat tapi ya tidak dapat,” ujarnya.
Kemudian, di tahun 2019, pihak sekolah kembali melakukan perbaikan mandiri bersama komite, dan perangkat desa setempat. Saat itu, perbaikan mandiri menyentuh genteng dan tembok.
Namun, perbaikannya tidak bertahan lama. Tahun 2022 rusak lagi, terutama di bagian plafon. Akhirnya diungsikan ke ruangan lain dan gedung tersebut tak difungsikan.
“Ada yang dipindahkan ke ruang laboratorium, ada yang ke perpustakaan. Jadi aman,” pungkasnya.