Kadin Jatim Punya Langkah Strategis Hadapi Resesi 2023
- Nur Faishal/Viva Jatim
Jatim – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur memprediksi tren ekspor Indonesia di tahun 2023 bakal mengalami penurunan sekitar 20 persen menyusul terjadinya krisis ekonomi dan stagflasi di banyak negara sehingga mengakibatkan anjloknya permintaan secara global.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan bahwa Bank Indonesia memperkirakan, realisasi ekspor Indonesia tahun 2023 hanya mampu naik sebesar 6 persen hingga 6,8 persen, di atas pertumbuhan perdagangan global yang menurut WTO hanya mampu bergerak positif diangka 1 persen.
“Itu artinya tren kenaikan ekspor Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan turun sebesar 20 persen," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin 26 Desember 2022.
Agar kinerja ekonomi dalam negeri tetap berjalan normal, khususnya di Jawa Timur, Kadin Jatim punya langkah strategis yang akan dilakukan di tahun depan. Pihaknya juga optimis kinerja ekonomi tetap tumbuh hingga 5,72 persen meski menghadapi resesi.
"Ada tiga prioritas utama yang akan kami lakukan di tahun 2023 hingga kami optimistis kinerja ekonomi Jatim bakal tetap tumbuh sebesar 5,72 persen," tambahnya.
Pertama dengan memperluas pasar ekspor ke sejumlah negara dengan pertumbuhan yang masih stabil melalui misi dagang, seperti yang telah dilakukan Kadin Jatim bersama Pemprov Jatim beberapa waktu yang lalu ke Arab Saudi dan Malaysia. Malaysia menjadi prioritas negara tujuan ekspor karena ekonominya masih cukup bagus.
"Tahun ini, ekonomi Malaysia mampu tumbuh sekitar 14 persen, begitu juga dengan Arab Saudi. Kalau terpaksa harus masuk ke negara tujuan ekspor tradisional yang pertumbuhan ekonominya melambat, maka komoditas ekspor harus disesuaikan dengan skala prioritas kebutuhan negara tersebut," tandasnya.