Kadin Jatim Punya Langkah Strategis Hadapi Resesi 2023
- Nur Faishal/Viva Jatim
Disisi lain, perdagangan dalam negeri juga harus digenjot. Kadin Jatim secara kontinyu mengikuti misi dagang antar provinsi yang digelar Pemprov Jatim.
"Ini juga sebagai alternatif pasar bagi komoditas ekspor yang pertumbuhannya terkontraksi sehingga tidak sepenuhnya berorientasi ekspor seperti garmen dan alas kaki," ujar Adik.
Langkah kedua adalah dengan mendorong peningkatan investasi luar negeri dalam rangka hilirisasi atau down streaming industri sekunder berbasis agro dan pertambangan mineral serta pariwisata sehingga Indonesia, khususnya Jatim menjadi pusat industrialisasi kebutuhan pokok dunia serta menjadi negara tujuan wisata dunia . Langkah ini sekaligus untuk menciptakan lapangan kerja yang luas dalam rangka mengantisipasi bonus demografi.
"Karena pada tahun 2031, Indonesia mendapatkan bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif mencapai 201 juta jiwa. Ini kalau disiapkan akan jadi bonus tetapi jika tidak disiapkan justru akan menjadi malapetaka. Kadin Jatim bersama Kadin Institute memiliki komitmen besar dalam peningkatan SDM. Peningkatan kualitas SDM menjadi prioritas ketiga program Kadin di tahun depan," tambahnya.
Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Perdagangan Luar Negeri Kadin Jatim Tomy Kaihatu yang juga menjabat sebagai Kepala Pengelola ECS mengatakan, ada sejumlah tugas yang dibebankan pemerintah kepada ECSS, diantaranya sosialisasi, pendampingan dan konsultasi bagi UMKM orientasi ekspor, memberikan akses pasar hingga identifikasi produk unggulan layak ekspor serta target ekspor bagi eksportir baru.
Seperti pada tahun sebelumnya, pada tahun 2022 sejumlah target yang telah ditetapkan pemerintah terhadap Pengelola ECS telah dilampaui.
"Pada tahun 2022, realisasi ekspor melalui ESC berhasil mencapai US$ 106,588 juta, melebihi target yang ditetapkan sebesar US$ 100 juta. Begitu juga dengan pendampingan, ada sekitar 404 pengusaha yang telah mendapatkan informasi pasar ekspor dari target sebesar 200 pengusaha. Pemahaman pengusaha terhadap sejumlah perjanjian perdagangan bebas atau FTA juga mencapai 8,29 persen dari target 5 persen," jelas Tomy.