Serba-Serbi Program Makan Bergizi Gratis di Surabaya, Kurang Bumbu hingga Wadah Plastik
- Mokhamad Dofir / Viva Jatim
"Tadi disampaikan juga tempat makannya, [kalau bisa] seperti aluminium begitu. Jadi kalau sudah selesai bisa diambil lagi sehingga tidak menimbulkan sampah plastik. Jadi kalau ada yang melihat, kok ini pakai plastik? ini masih uji coba," ujarnya di hadapan wartawan, Senin, 13 Januari 2025.
Ia meminta kepada semua pihak agar tidak memandang dari sisi negatif atas pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut. Sebab saat ini sedang dalam masa uji coba yang dipastikan banyak kekurangan, termasuk mengenai menu makanannya.
"Ojo elek e tok ae, iki sik uji coba seperti apa [jangan yang jelek saja, ini masih uji coba seperti apa], termasuk dengan menu-menunya. Ayo kita dukung ayo kita support," tegasnya.
Program ini dijalankan kata dia, semata-mata untuk meningkatkan gizi dan kalori siswa siswi sekolah untuk membentuk generasi emas di masa mendatang.
Eri lalu menegaskan, sampah yang dihasilkan dari program makan bergizi gratis nantinya akan dikumpulkan dan dipilah antara organik maupun anorganik di tiap sekolah, kemudian dikembalikan ke Badan Gizi Nasional untuk dievaluasi. Baik wadah maupun sisa makanan.
"Sisa makanan ini dibutuhkan juga untuk pembuatan magot. Magot itu dari sisa makanan. Karena itu ketika ada pengembangan magot itu ada kerjasama dengan restoran-restoran terkait sisa makanan. Hal ini dilakukan pada hal yang sama, jadi tidak ada hal yang sia-sia dari makan gratis," pungkasnya.