Serba-Serbi Program Makan Bergizi Gratis di Surabaya, Kurang Bumbu hingga Wadah Plastik

Kotak plastik dikumpulkan oleh siswa siswi SMPN 13 Surabaya
Sumber :
  • Mokhamad Dofir / Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Program Makan Bergizi Gratis berlangsung di Surabaya, Senin, 13 Januari 2025. Pada hari pertama pelaksanaannya di kota ini, ditemukan beberapa keluhan dari siswa, diantaranya soal menu, rasa hingga wadah makanan.

Makan Bergizi Gratis di Surabaya Mulai Hari Ini, Sasar 10 Sekolah

Raka Akaila Kaisar, siswa SMP Negeri 13 Surabaya salah satunya mengaku bila makanan yang dibagikan rasanya sedikit hambar karena kurang bumbu.

Pantauan VIVA Jatim, menu yang disajikan dalam program makan bergizi gratis di SMP Negeri 13 Surabaya terdiri dari nasi putih, oseng buncis, ayam wijen, potongan buah semangka dan susu kotak.

Marak Keluhan soal Menu MBG, PB IDI Sampaikan Beberapa Evaluasi

"Porsi cukup, tapi ada catatan sih. Bumbu ayamnya kurang," aku dia kepada awak media.

Meski bumbu kurang, porsi dan menu sajian baginya sudah mencukupi. Sekotak makanan yang diterimanya pun habis dia lahap.

Orang Tua Diminta Tetap Berikan Makanan Sehat Seiring Berjalannya Program MBG

Selain itu, wadah makanan juga tak luput menuai sorotan lantaran menggunakan bahan plastik bening. Berbeda dengan daerah lain yang memakai kotak makanan bahan metal.

Merespons hal itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun mengaku telah menerima masukan supaya mengganti kotak makanan dengan bahan aluminium supaya tidak menyebabkan sampah plastik.

"Tadi disampaikan juga tempat makannya, [kalau bisa] seperti aluminium begitu. Jadi kalau sudah selesai bisa diambil lagi sehingga tidak menimbulkan sampah plastik. Jadi kalau ada yang melihat, kok ini pakai plastik? ini masih uji coba," ujarnya di hadapan wartawan, Senin, 13 Januari 2025.

Ia meminta kepada semua pihak agar tidak memandang dari sisi negatif atas pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut. Sebab saat ini sedang dalam masa uji coba yang dipastikan banyak kekurangan, termasuk mengenai menu makanannya.

"Ojo elek e tok ae, iki sik uji coba seperti apa [jangan yang jelek saja, ini masih uji coba seperti apa], termasuk dengan menu-menunya. Ayo kita dukung ayo kita support," tegasnya.

Program ini dijalankan kata dia, semata-mata untuk meningkatkan gizi dan kalori siswa siswi sekolah untuk membentuk generasi emas di masa mendatang.

Eri lalu menegaskan, sampah yang dihasilkan dari program makan bergizi gratis nantinya akan dikumpulkan dan dipilah antara organik maupun anorganik di tiap sekolah, kemudian dikembalikan ke Badan Gizi Nasional untuk dievaluasi. Baik wadah maupun sisa makanan.

"Sisa makanan ini dibutuhkan juga untuk pembuatan magot. Magot itu dari sisa makanan. Karena itu ketika ada pengembangan magot itu ada kerjasama dengan restoran-restoran terkait sisa makanan. Hal ini dilakukan pada hal yang sama, jadi tidak ada hal yang sia-sia dari makan gratis," pungkasnya.