Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Tanda Kegelisahan Presiden Prabowo?
- Viva
Surabaya, VIVA Jatim – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto belakangan ini mulai mewanti-wanti para pembantunya di jajaran Kabinet Merah Putih untuk benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat. Ia bahkan tak segan-segan untuk bertindak bila masih ada kebijakan yang menyengsarakan rakyat.
Pernyataan Presiden Prabowo ini menyita perhatian Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi. Ia menilai pernyataan soal perombakan kabinet atau reshuffle menunjukkan kegelisahan Presiden Prabowo Subianto.
"Meskipun Presiden tidak pernah sekalipun menyalahkan menterinya di depan publik, namun kegelisahan begitu terasa," kata Prof Karim, dikutip dari VIVA, Sabtu, 8 Februari 2025.
Ia menjelaskan bahwa kegelisahan Presiden berdasarkan sejumlah kinerja menterinya yang dinilai kurang baik, sehingga kegaduhan akibat kebijakan lebih kuat dirasakan dibandingkan manfaat untuk rakyat.
"Sekadar contoh, kasus pemagaran laut yang berlarut-larut, bahkan menteri dan jajaran terkait terkesan takut. Kemudian, penembakan warga negara Indonesia di Malaysia, hingga kesengsaraan rakyat mendapatkan gas melon gara-gara harus berebut beli di pangkalan," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia memandang bahwa perombakan kabinet menjadi keharusan sebagai konsekuensi evaluasi terhadap kinerja para menteri.
Ia juga memandang bahwa perombakan perlu untuk merawat kepercayaan publik kepada Presiden Prabowo Subianto, sehingga masa "bulan madu" tidak cepat berakhir.