LFNU Tulungagung bakal Rukyat 1 Syawal di UIN Satu jika Tak Diundang di Blitar

Proses rukyatul hilal atau melihat bulan
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim –  Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Tulungagung, dipercaya bersama Fakultas Syari'ah UIN SATU Tulungagung, mendukung alat dan Sumber Daya Manusia (SDM) saat Rukyatul Hilal penentuan 1 Ramadan kemarin oleh Kemenag Kota Blitar.

Hilal Tertutup Awan, Kemenag Blitar Imbau Masyarakat Bersabar Tunggu Sidang Isbat

Rencananya, apabila tidak mendapatkan undangan kembali, penentuan awal 1 Syawwal mendatang akan menyelenggarakan mandiri di UIN SATU Tulungagung. Pasalnya, sudah beberapa tahun melakukan mandiri baik di UIN maupun di daerah Tulungagung selatan.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua LFNU Tulungagung, Agus Izzul Muttaqin. Baik dari segi alat maupun personel sudah mumpuni untuk menghelat sendiri di UIN Tulungagung.

UINSA Surabaya Gelar Rukyatul Hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah, Ini Hasilnya

"Rencana ini sementara kalau pun tidak ada undangan lagi dari Kemenag Kota Blitar, nanti kita akan lakukan secara mandiri yang biasanya kita gunakan di Lantai 7 Gedung UIN SATU Tulungagung," ujar Agus Izzul Muttaqin, Sabtu, 1 Maret 2025.

Agus Izzul menerangkan bahwa pernah beberapa tahun lalu melakukan di Pantai Molang masuk Kecamatan Pucanglaban. Karena kondisi geografis Tulungagung berdekatan dengan Gunung Wilis di sebelah barat, membuat penglihatan sedikit tertutupi.

NU Jatim Pantau Hilal di 35 Lokasi, Awal Ramadan Diprediksi Minggu 2 Maret

"Akan tetapi beberapa yang pernah dilakukan itu terbentur dengan gunung wilis, karena ada satu derajat yang tidak bisa terlihat," imbuhnya.

Dosen UIN SATU Tulungagung sekaligus alumnus di almamater yang sama ini menambahkan jumlah kader falakiyah di LFNU masih sekitar 8 orang. Sedangkan yang aktif 3 orang di periode awal kepengurusan ini.

Beliau mengakui dalam kaderisasi sudah dilakukan untuk mencari kader-kader ilmu falak. Selain ke pondok-pondok pesantren juga dalam akademik kampus ikut menggaet mahasiswa-mahasiswi yang tertarik mengamalkan Ilmu Falak.

Ia mengatakan sebenarnya tidak ada kriteria bagi perukyat hilal. Akan tetapi Ilmu Falak sendiri ilmu yang sangat rumit, sehingga mendengar saja sudah menjadi momok. 

"Di kita kadang kesulitan mencari kader. Aktifitas kami (dosen) di Fakultas Syari'ah UIN SATU Tulungagung yang disitu ada mata kuliah Ilmu Falak. Sehingga saya melalui itu dengan beberapa dosen yang ahli dalam ilmu Falak terus mahasiswa mahasiwa yang memiliki kemampuan kita libatkan dalam hal kaderisasi," pungkasnya.