Polisi Bubarkan Perang Sarung di Kota Mojokerto, 15 Remaja Diamankan
- Viva Jatim/M Luthfi
Perang sarung awalnya hanya permainan biasa kala bulan Ramadan. Kini dilakukan untuk tawuran, bahkan kadang ikatan sarung diisi batu. Itulah yang membuat pihak kepolisian melarang perang sarung.
“Mungkin lambat laun akan menjadi perkara yang besar. Dulu hanya sarung, saat ini diisi batu. Kalau batu belum puas, nanti merembet ke alat kekerasan lainnya,” papar Anang.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti berupa 7 sarung yang telah diikat ujungnya dan 8 sepeda motor.Para remaja yang diamankan akan dilakukan pembinaan serta memanggil pihak sekolah dan orang tua.
Untuk pembinaan, akan dilakukan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosppkb) Kota Mojokerto.
“Karena mereka masih remaja, maka hanya dilakukan pembinaan. Kita serahkan ke Dinas Sosial,” ujar Anang.
Atas kejadian ini, Anang turut meminta kepada para orang tua untuk mengawasi secara ketat terhadap anak-anaknya. Terutama tidak membiarkan anak keluar di waktu dini hari.