Polisi Sita Ribuan Amunisi dan Belasan Senpi Asal Bojonegoro untuk KKB Papua

Ribuan amunisi yang disita Polda Jatim
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Satuan Tugas Damai Cartenz 2025 melibatkan Kepolisian Daerah Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jawa Timur menyita 3.573 amunisi dan 17 pucuk Senjata Api (Senpi) rakitan untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Ribuan amunisi dan belasan Senpi rakitan tersebut disuplai dari Bojonegoro.

Pemotor Asal Pasuruan Tewas di Jalan Nginden Surabaya, Diduga Kecelakaan Tunggal

Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Patriage Renwarin dalam konferensi pers yang ditayangkan secara virtual mengatakan, tujuh orang yang diduga sebagai penyandang dana, perantara hingga pemasok amunisi dan senpi telah ditangkap. 

Mereka antara lain Yuni dan Eko, keduanya mantan prajurit TNI yang bertugas di Papua. Lalu Teguh, Heriyanto, Komarudin serta Pujiono. Keempatnya merupakan warga Bojonegoro. Kemudian Aji Pamungkas asal Sleman, Yogyakarta.

PSU di Empat TPS Pilkada Magetan Tetap Diikuti Tiga Pasangan Calon

"Para tersangka ini mempunyai peran masing-masing. Mulai dari penyedia dana, perantara, pembuat hingga penyimpan amunisi dan senjata api," tutur Patriage, Selasa, 11 Maret 2025.

Selain itu, pihaknya dikatakan Patriage juga mengamankan barang bukti mulai dari mesin bubut, gerinda hingga kompresor yang dipakai para tersangka untuk membuat belasan pucuk senpi rakitan tersebut.

Mas Dhito Instruksikan PUPR Fokus Perbaiki Jalan Kabupaten Kediri

Terdapat pula bahan peledak beserta detonator, magasin, popor, laras senjata rakitan dan berbagai dokumen pendukung lainnya. Petugas juga menyita uang tunai sebesar Rp 369.600.000.

Barang bukti ini ditemukan di berbagai lokasi. Yakni di Bojonegoro sebagai lokasi pembuatan, lalu tersimpan di rumah Aji Pamungkas di Sleman dan beberapa yang belum sempat diserahkan ke KKB di Manokwari, Papua.

Sementara itu, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Farman menyampaikan, amunisi dan senpi rakitan dibuat di Bojonegoro. Kemudian dikirim ke Papua melalui jalur laut.

"[Pelaku] menaruhnya ke dalam wadah mesin kompresor. Jadi tabung kompresor dipotong dulu, lalu senjata ini dibagi dalam beberapa potongan lalu dimasukkan bersama amunisi dan dikirim melalui ekspedisi khusus," ucap Farman di Surabaya.