Pelabuhan Patimban Subang Nihil Fasilitas Crane, BHS: Ada yang Salah!

Pengamat Transportasi, Bambang Haryo Soekartono.
Sumber :
  • Viva Jatim/M Dofir

Surabaya, VIVA JatimPelabuhan Patimban Subang hingga kini masih nihil fasilitas crane. Sehingga belum bisa melayani bongkar muat kontainer. Pengamat Transportasi, Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyebut bahwa ada yang salah karena tak sesuai espektasi. 

Imbang, Pelatih Persik Kediri Akui Kesalahan Penjagaan Pemain PSM Makasar

Padahal pelabuhan yang digadang-gadang sebagai episentrum baru perekonomian dan industri di kawasan bagian utara Provinsi Jawa Barat itu ditargetkan bisa menerima 3,5 juta teus peti kemas per tahun mulai 2023.

"Masalahnya adalah pertama, Pelabuhan Patimban itu belum memiliki crane, yang digunakan untuk mengangkat peti kemas dari kapal ke dermaga penumpukan peti kemas di pelabuhan," kata Bambang Haryo, Rabu, 12 Maret 2025.

Pemotor Asal Pasuruan Tewas di Jalan Nginden Surabaya, Diduga Kecelakaan Tunggal

Ia menyatakan dengan biaya pembangunan Pelabuhan Patimban sebesar Rp43,22 triliun, seharusnya Pelabuhan Patimban sudah memiliki fasilitas crane dan kelengkapan pelabuhan lainnya. 

Sebagai bahan perbandingan, lanjutnya, Pelabuhan Kuala Tanjung Medan di Kawasan Industri Kuala Tanjung (KIKT), yang dibangun hanya dengan nilai investasi sekitar Rp4 triliun saja, saat ini sudah bisa menerima 80.000 teus per tahun, dengan target adalah 800.000 teus. Karena pelabuhan tersebut juga dilengkapi dengan crane yang memadai.

PSU di Empat TPS Pilkada Magetan Tetap Diikuti Tiga Pasangan Calon

Demikian juga Pelabuhan Makassar New Port, dibangun dengan biaya Rp5,4 triliun, dengan kapasitas 2,5 juta teus per tahun, dan saat ini sudah menampung 257.981 teus per tahun.

"Pelabuhan Patimban dibangun dalam tiga tahap, tahap pertama di 2019 harusnya bisa menampung sekitar 350.000 teus. Tahap kedua di tahun 2023, bisa menampung 3,75 juta teus. Sedangkan target penyelesaian di Triwulan III 2024, bisa menampung 7,5 juta teus, tetapi sampai dengan saat ini, tidak ada satu peti kemas (teus) pun ada di pelabuhan tersebut, Ya karena crane nya belum ada. Lalu bagaimana kapal bisa memindahkan muatannya kalo tidak ada crane nya di pelabuhan tersebut?," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title