DPRD Jatim Dukung Program Rumah Untuk Guru Sebut Trobosan Jangka Panjang

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih
Sumber :
  • Viva Jatim/A Toriq A

Surabaya, VIVA JatimProgram Pemerintah Indonesia yang merancang pembangunan rumah subsidi yang diperuntukkan bagi para guru sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik di Indonesia terus mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Anggota Komisi C Dorong Bentuk Pansus Usut Kasus Korupsi di Bank Jatim

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih menilai program pembangunan rumah untuk guru ini merupakan trobosan positif sebagai investasi jangan panjang membangun Indonesia kedepan. Guru sebagai variabel terpenting dalam pembangunan dunia pendidikan memang sudah sepatutnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah. 

"Meningkatkan kesejahteraan guru atau wellbeing guru menurut saya langkah strategis yang luar biasa," kata Hikmah saat dikonfirmasi, Kamis 13 Maret 2025

Komisi D DPRD Jatim Bersama Forum Masyarakat Maritim Madani Tolak PSN SWL di Surabaya

Politisi PKB ini menjelaskan pembangunan sumber daya manusia sebagian besar dipengaruhi pengembangan pendidikan. Penyaluran anggaran untuk pendidikan merupakan investasi yang butuh waktu lama untuk memetik hasilnya. 

Lamanya tenggang waktu yang diperlukan ia nilai menjadi faktor kenapa sektor pendidikan itu tidak mendapatkan prioritas yang cukup memadai dari masa ke masa.

DPRD Jatim ungkap Laporan Keuangan PWU Berbeda Dengan Laporan Pj Gubernur

"Buahnya hari ini. Angka literasi baca kita rendah," kata dia.

Hikmah menjelaskan rendahnya angka literasi masyarakat Indonesia dapat dibuktikan dengan peringkat Indonesia yang berada di urutan ke 69 dari 80 negara yang mengikuti penilaian PISA (Programme for International Student Assessment).

"Secara Pisa itu gride untuk sekolah-sekolah kita itu juga kita di level yang lebih rendah," jelasnya.

Oleh karenanya, program rumah untuk guru tersebut ia sebut merupakan trobosan bagimana pemerintah memberikan suportnya bagi pengembangan pendidikan dimulai dengan mensejahterakan guru.

Efektivitas pembelajaran di semua lini pendidikan lanjut Hikmah tergantung dari guru. Guru menjadi sumbu bagaimana pendidikan di Indonesia bisa maju yang secara otomatis menentukan masa depan bangsa. Guru dituntut lebih dulu adaktif dibandingkan murid, oleh karenanya kesejahteraan guru harus diberikan dan dipenuhi.

"Guru menjadi instrumen maha penting dalam semua variabel yang ada dalam dunia pendidikan. Guru itu menduduki variabel yang paling penting, kalau menjadi variabel yang paling penting sementara wellbeing atau kesejahteraannya itu tidak tercukupi, ya tentu bagaimana dia bisa menyelenggarakan dan melaksanakan amanah yang dibebankan," ujarnya.

Lebih dari itu, Ketua Perempuan Bangsa Jatim ini mengatakan, skema program rumah untuk guru harus juga dipikirkan betul dengan mempertimbangkan kekuatan fiskal yang dimiliki. Pihaknya tidak menampik bahwa tidak semua guru pasti mendapatkan program rumah ini. Oleh sebab itu, harus ada skala perioritas. Siapa saja guru yang membutuhkan dan berhak mendapat program rumah untuk guru ini.

"Saran saya berikan itu kepada guru-guru di daerah miskin. Berikan itu kepada guru-guru di daerah pedalaman, di daerah paling luar, di daerah perbatasan yang tidak cukup bagus infrastrukturnya. Jangan sampai ada lagi guru yang harus berjalan berkilometer untuk mengajar" pungkasnya.