Kepulauan Masalembu Sumenep Belum Teraliri Listrik, Warga Temui DPRD Jatim

Warga Kepulauan Masalembu Temui DPRD Jatim
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Jatim – Hingga saat ini, warga Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur masih belum bisa menikmati aliran listrik. Meski ada fasilitas mesin diesel, namun jumlahnya sangat terbatas untuk memenuhi pasokan listrik di pemukiman warga. 

Bangun Kepercayaan Publik, PLN Jatim Ajak Mitra Terapkan Budaya K3 dan Anti Suap

Sebab itu perwakilan warga Kepulauan Masalembu Sumenep mengadukan nasibnya kepada DPRD Jawa Timur di Surabaya pada Kamis, 5 Januari 2023. 

Koordinator Warga Masalembu, Ahmad Jauhari menuturkan bahwa ketersediaan pasokan listrik yang ada masih belum maksimal. Sebab masih menggunakan mesin diesel yang jumlahnya masih terbatas.

Apik Layani Mudik 2024, Bandara Abdurachaman Saleh Malang Diapresiasi DPRD Jatim

"Selama ini masyarakat selalu menggunakan diesel untuk pemenuhan listrik. Namun, hal tersebut tidak bisa berjalan maksimal karena keterbatasan mesin diesel," ungkap Jauhari. 

Ia mengatakan, keberadaan pasokan  listrik yang cukup akan membantu perputaran ekonomi masyarakat. Sebab saat ini, hal apapun yang dilakukan masyarakat rata-rata bergantung kepada listrik.

Penjualan Listrik PLN di Jatim Tumbuh 6,79 Persen pada Triwulan I 2024

Oleh karenanya audiensi yang ia lakukan ini untuk mendorong DPRD Jatim menyambungkan komunikasi dengan pihak PLN untuk segera melakukan pembangunan listrik di Masalembu. 

"Sebenarnya pihak PLN akan membangun PLTS [Pembangkit Listrik Tenaga Surya] di Masalembu. Namun, sampai sekarang mulai tahun 2019 tak kunjung dibangun," tambahnya. 

Di sisi lain, Anggota DPRD Jatim, Martin Hamonangan menjelaskan, pihak PLN sebetulnya sudah akan membangun PLTS di Masalembu. Namun niatan tersebut tidak kunjung terealisasi karena terhalang pembebasan lahan yang masih dalam proses penyelesaian. 

"Ada persoalan yang harus diselesaikan hingga akhirnya pembangunan PLTS tak kunjung direalisasi," jelasnya. 

Kendati demikian pihaknya akan memanggil pihak terkait menindaklanjuti keluhan warga Masalembu. Jika memungkinkan, ia mendesak PLN untuk menyelesaikan pembangunan PLTS diselesaikan pada 2023 ini. 

"Untuk pengadaan PLTS tersebut, kalau bisa dianggarkan di tahun 2023, maka pihaknya mendorong untuk dilakukan pengadaannya untuk penyelesaian lahan untuk pendirian PLTS," tandasnya.