Kisah Haru Supinah, Tukang Pijat Asal Gresik Naik Haji di Usia 91 Tahun

Supinah Rusmini (91) tukang pijat asal Gresik
Sumber :
  • PPIH Embarkasi Surabaya

Gresik, VIVA Jatim – Kisah inspiratif selalu datang dari sosok sederhana yang disiplin. Seperti tukang pijat asal Gresik, Supinah Rusmini (91) yang bisa naik haji dari hasil menjadi tukang pijat. 

Hambali Tholib Dirumorkan Gabung Persela Lamongan Setelah 5 Tahun Berpisah

Supinah bersyukur bisa menunaikan Rukun Islam Kelima itu setelah bertahun-tahun menabung dari hasil memijat. Meski usianya tak lagi muda, namun semangat dalam diri dan jiwanya masih terus menyala. 

Supinah yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pijat bayi dan anak-anak ini, tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 10 yang telah berangkat ke tanah suci pada Minggu malam, 4 Mei 2025.

Geger! Misteri Penemuan Bungkusan Diduga Narkoba Kembali Terjadi di Makoramil Masalembu

Berangkat haji di usianya yang sudah menginjak 91 tahun, Supinah menjadi jemaah tertua di kloter 10. Ia berangkat ke tanah suci didampingi anak keenamnya, M. Ghufron.

“Insya Allah, Ibu kondisinya sehat-sehat dan stabil. Kalau berbicara dengan beliau harus didekatkan ke telinga beliau karena pendengarannya sudah menurun.  Ibu juga ada darah tinggi yang perlu kami waspadai,” tutur Ghufron.

Berusaha Kabur, 2 Pembobol Toko di Tol Sidoarjo Ditembak Mati Polisi

Ghufron menuturkan ibunya mendaftar haji pada 2019 bersama dengan kakak perempuannya.

“Qadarullah, kakak meninggal karena Covid, Ibu yang meminta saya untuk menemani beliau menggantikan kakak,” terangnya.

Ia bersyukur ibunya dapat berangkat lebih awal dari estimasi keberangkatan asalnya yakni sekitar tahun 2030.

“Alhamdulillah saya dan ibu dapat berangkat berangkat lebih awal dengan prioritas lansia,” tuturnya.

Lebih kanjut, Ghufron menuturkan ibunya telah menjadi tukang pijat bayi selama lebih dari lima puluh tahun. Ia mengawali profesinya sebagai dukun bayi yang membantu proses kelahiran ibu-ibu di desanya. 

Di usianya yang sudah mendekati 1 (satu) abad, Mbah Supinah masih bisa memijat anak-anak hingga 5 (ima) orang per hari.

“Pijat anak-anak kan tidak lama,paling sekitar 10 menit sudah selesai,”  terangnya.

Lebih lanjut Ghufron menjelaskan ibunya menabung sedikit demi sedikit selama 20 tahun terakhir. Setelah terkumpul sebesar 25 juta, dengan dibantu anak-anaknya, Mbah Supinah mendaftar haji.

“Sejak muda, saya sudah ingin sekali mendaftar haji. Namun, apa daya, anak-anak saya saat itu ada 9 (Sembilan) orang. Masih memerlukan banyak biaya. Alhamdulillah sekarang anak-anak sudah mandiri semua, saya bisa daftar dan berangkat haji,” terang Mbah Supinah dengan lirih.

Ia berkeyakinan jika memiliki keinginan, apapun itu keinginannya mintalah kepada Allah SWT.

“Jangan takut apalagi ragu. Mintalah kepada Gusti Allah, tidak ada menghalanginya,” ujarnya.

Kloter 10 dijadwalkan terbang ke tanah suci, Minggu malam pukul 23.00 WIB menuju Bandara Madinah dengan nomor penerbangan SV 5271.