Lagi Asyik Bermain, Balita Tertembak Senapan Angin di Trenggalek

Lokasi rumah tua kejadian di Kamulan Trenggalek
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Jatim – Nasib nahas dialami balita, Kahla Anisa (5) asal Desa Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek.  Pasalnya, di tengah asyik bermain di rumah limas neneknya, kepalnya tertembak oleh senapan angin milik sang paman.

Masa Tenang, Warga Trenggalek Diperbolehkan Ambil APK yang Masih Terpasang

Kepala Desa Kamulan, Masruri mengungkapkan, kronologi kejadian itu berawal pada hari Jum'at, 30 Desember 2022. Kakak korban yang juga masih kecil, Muhammad Azmi (11) bermain bola kecil dengan aneka ragam warna. Mereka bermain lempar-lemparan di dalam rumah neneknya, Sriah.

Tak berselang lama, bola tersebut tersangkut di atas almari. Selanjutnya kakaknya berinisiatif untuk menggapai. Berhubung ada alat jahit, ia memanjat dan melihat di atas almari ada senapan angin. Senapan angin tersebut ia gunakan untuk menggaet bola supaya jatuh.

Gedung UIN Tulungagung Terbakar Diduga Berasal dari Panel Listrik

"Dugaan saya si Azmi ini mencoba menggaet bola menggunakan senapan disogok-sogokan. Akhirnya (senapan) jatuh sehingga membuat senapan itu meletus. Dan senapan itu sudah berisi angin dan peluru," ujar Masruri saat ditemui, Selasa 10 Januari 2023.

Neneknya yang sedang tidur di dalam rumah hanya mengetahui Kahla pingsan dan berdarah. Melihat kejadian itu, Sriah memanggil ayahnya yang tengah bekerja di belakang rumah serta meminta bantuan kepada tetangga untuk dibawa ke Puskesmas terdekat.

Pohon Tumbang Sempat Lumpuhkan Jalan Nasional, 2 Korban Dilarikan ke RSUD Trenggalek

Dari puskesmas, balita malang itu dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung. Pihak keluarga baru mengetahui ada peluru senapan angin masuk ke kepala balita itu setelah dilakukan pemeriksaan. Sehingga, mengharuskan Kahla dirujuk ke RSUD dr Saiful Anwar (RSSA) Malang karena harus menjalani operasi untuk pengangkatan peluru yang bersarang di kepalanya.

"Pemerintah Desa tahunya peristiwa ini sudah hari Minggu. Kebetulan hari Jumat-Sabtu tidak ngantor karena tahun baru di hari Minggu. Saya tahu dari pakdenya yang hari Minggu sore minta saya untuk dibikin surat keterangan tidak mampu untuk dukungan biaya operasi di rumah sakit," terangnya.

Biaya operasi yang tidak sedikit, pihak keluarga mencoba mengurus surat keterangan tidak mampu. Selain itu, BPJS Kesehatan menurut Masruri, tidak mengcover operasi pengangkatan peluru karena akibat dari kelalaian.

Perihal kondisi saat ini, Masruri mengaku mendapat telepon dari sang ayah, sampai sekarang sudah berangsur membaik. Kendati masih menggunakan ventilator, namun Kahla mulai membaik kesadarannya dan sedang menjalani perawatan di ICU.

"Kalau kesadarannya lumayan, tetapi kalau komunikasi, kan masih masih pakai ventilator. Untuk pelurunya sudah diambil di hari Senin tanggal 2 Januari kemarin," paparnya.

Donasi untuk Pengobatan Kahla Terus Mengalir

Pemerinta Desa Kamulan berupaya mendampingi keluarga korban untuk mencari solusi pembiayaan. Salah satunya mengajukan ke Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan (Gertak) Pemkab Trenggalek. Termasuk juga ke Baznas Trenggalek yang berjanji mengcover pembiayaan korban.

"Insyaallah disanggupi. Sementara ini belum ada biaya keluar. Kemarin kita dapat transfer dari Baznas Trenggalek untuk biaya penunggu operasional Rp 1 juta," terangnya.

Tidak berhenti di situ, beberapa hari kemarin ada salah satu gerakan donasi bersama saat gerak jalan. Dipusatkan di Lapangan Kecamatan Durenan, masyarakat menggalang donasi untuk kesembuhan anak yang bersekolah di PAUD Muhammadiyah tersebut.

Bagi masyarakat yang inin berdonasi, ia mengarahkan ke Baznas Trenggalek. Selain itu juga bisa ke Karangtaruna Desa Kamulan atau ke Posko Sosial dibawah naungan Pemdes Kamulan.

Masruri mengimbau kepada khalayak untuk menyimpan benda-benda tajam, senapan angin atau lain sebagaunya dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Kalaupun terpaksa, supaya posisi standby tidak usah dikasih angin peluru.

"Senapan angin sebenarnya itu untuk menjaga tikus pakdenya yang biasanya berseliweran. akhirnya tidak tahu ini pas apes. Sekarang senjata senapan angin saya simpan di balai desa untuk keamanan," tandasnya.