Gubernur Khofifah Ajak Anggota KPID Baru Wujudkan Ruang Digital yang Sehat
- Pemprov Jatim
Lebih lanjut, Khofifah melihat ada tantangan kompleks yang dihadapi KPID saat ini. Yakni menjaga ruang digital yang sehat, pengawasan konten hoaks dan ujaran kebencian.
Selain itu juga, mencegah polarisasi informasi atau kondisi di mana masyarakat terpecah hingga permainan algoritma yang memperkuat echo chamber atau fenomena menguatkan pandangan seseorang dan mengabaikan persepektif orang lain.
"Bagaimana KPID memperkuat daya tahan publik terhadap informasi yang tidak benar dengan tetap mendorong inovasi dan keberagaman di dunia penyiaran," tuturnya.
Khofifah berharap KPID terus bersinergi dengan berbagai pihak. Mulai dari lembaga penyiaran, tokoh masyarakat, akademisi, hingga dinas komunikasi dan informasi serta pemerintah daerah dalam membangun ekosistem media yang demokratis, adil dan berkualitas.
"Jawa timur menaruh harapan besar pada kinerja KPID demi masa depan penyiaran yang mencerdaskan bangsa," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah Sadewa mengamini pernyataan Gubernur Khofifah. Ia menyebut kalau saat ini dunia informasi telah berubah, akses dan pola kontennya. Maka dari itu, peran KPID penting untuk menjaga tertibnya informasi yang beredar di masyarakat.
"Peranan KPID sebagai filter bagi tayangan di TV atau radio. Sekaligus memberikan literasi kepada masyarakat dalam memilih dan memilah informasi," tuturnya.