Bupati Fauzi Gerakkan Wisata Berbasis Penthalix, Dekan Fisip UTM: Perlu Ditiru Kepala Daerah Lain

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Jatim – Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam menaggapi tentang kebijakan Bupati Sumenep Achmad Fauzi, menggelar Kalender Event Pariwisata 2023 berbasis penthalix.

PKB Menang di Jatim, Tiga Sosok Ini Jadi Kandidat Kuat Ketua DPRD Jatim

Hal itu ia nilai sebagai sebuah terobosan inovatif untuk mempercepat pertumbuhan pariwisata agar dikenal di kancah nasional dan dunia. "Itu terobosan bagus dan patut diapresiasi. Berarti pemda Sumenep sudah selangkah lebih maju, sudah bisa moveon dan  punya visi maju dalam mewirausahakan birokrasi pemuda," katanya pada Senin 23 Januari 2023, kemarin.

Bahkan Surokim menyebut jika kebijakan Pemkab Sumenep itu perlu ditiru kepala daerah lain, untuk mengembangkan pariwisata di daerahnya. Pasalnya, langkah yang diambil Bupati Fauzi itu sangat positif dan sesuai dengan kebutuhan model birokrasi yang modern.

Pemprov Jatim Santuni 75 Petugas Pemilu 2024 yang Meninggal Dunia

"Jika bisa digerakkan dengan berbasis pentahelix saya pikir Pemda Sumenep sudah mengalami kemajuan signifikan. Ini policy yang positif dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan mutakhir saat ini dan layak ditiru oleh kepala daerah lain," jelasnya.

Visi yang digagas oleh bupati Fauzi, kata Surokim, memang tidak mudah. Pasalnya, kebijakan itu membutuhkan skill untuk membangun kolaborasi, agar rangkaian kegiatan yang dilaksanakan tidak tergantung dengan APBD. Meski tidak mudah, dia meyakini, Pemkab Sumenep akan sukses menyelenggarakan kalender wisata tahun 2023 itu.

Begini Cara Memikat Hati Swing Voters di Pilpres 2024 Menurut Pengamat Politik

Kolaborasi penthahelix ini memang tidak gampang tetapi itu sungguh futuristik juga progresif dengan menjadikan pemda sebagai enabler faktor pengugah dan kemudian dikembangkan bersama sama dunia usaha, akademisi, komunitas  media dan masyarakat bersinergi menyatukan langkah bersama untuk menggerakkan perekonomian daerah bersama," jelasnya.

"Yang paling berat usaha seperti ini adalah transformasi spirit enterpreneurial di dalam sektor birokrasi karena menyangkut perubahan kultur yang sudah mendarah daging dan berlangsung lama di zona nyaman," ucapnya.

Dia mengatakan, kebijakan tersebut merupakan bagaian daripada reformasi birokrasi yang tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pembangunan. Kebjakan berbasis penthalix dengan melibatkan semua stakeholder disebut sebagai langkah maju untuk mendongkrak perekonomian di wilayah itu.

"Sekaligus ini bisa menjadi turning point upaya transformasi reformasi sektor publik yg adaptif dan responsif dengan membangun kolaborasi penthalix," tambah peneliti Surabaya Survei Center (SSC) itu.

Dijelaskan Surokim, pengelolan event dan budaya untuk mendongkrak pariwisata dengan berbasis panthelix bisa ditiru oleh wilayah lain. Terutama kepala daerah di Madura dan Jatim. Dia optimis kegiatan itu akan berlangsung sukses dan akan dapat membawa manfaat bagi kebangkitan bagi perekonomian di Sumenep dan wilayah Madura.

"Sungguh ini langkah maju dan menurut saya keren. Jika upaya ini bisa berlangsung dengan baik dan progresnya bagus saya pikir bisa menjadi contoh dan model dalam pengelolaan event budaya di Madura dan Jatim," jelasnya.