Sri Mulyani: Subsidi Energi Bisa Membiayai Sekolah 35 Ribu Anak Bangsa 

Menkeu Sri Mulyani
Sumber :
  • Antara/Viva.co.id

Jatim – Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI) Sri Mulyani mengatakan bahwa meningkatnya angka subsidi energi akibat melonjaknya harga minyak dunia. Sehingga menyebabkan harga BBM ikut naik. Namun demikian, subsidi energi itu, menurutnya bisa membiayai sekolah 35 ribu anak bangsa. 

Pertumbuhan Ekonomi Gresik di Bawah Rata-Rata Nasional, Butuh Sentuhan Birokrasi

Dirinya juga menyebut bahwa sepanjang tahun 2022, pemerintah telah merealisasikan anggaran subsidi dan kompensasi energi itu sebesar Rp551,2 triliun guna melindungi masyarakat. Jumlah itu juga untuk biaya sekolah atau program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). 

“Subsidi [2022] mencapai Rp555 trilliun, tapi saya akan berikan contoh. LPDP bisa nyekolahin 35 ribu orang, kita sekolahkan lebih dari hampir 18 ribu alumni LPDP,” ungkap Sri Mulyani dalam Kuliah Umum tahanan Ekonomi dalam Perspektif Lokal, Nasional dan Global pada Kamis, 2 Februari 2023 dikutip dari VIVA Bisnis

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Ekonomi RI Berantakan, Presiden Terpilih Diminta Lakukan Antisipasi

Pengatur keuangan di lembaga eksekutif negara ini menambahkan bahwa LPDP tahun 2022 mengelola dana abadi sebesar Rp120 trilliun. Dana tersebut, kata Sri Mulyani tidak lain untuk diinvestasikan dan membiayai sekolah anak bangsa. 

"LPDP itu seluruh dana abadinya Rp 120 triliun itu hanya kita pakai investasinya, hasil investasinya bisa sekolahin anak-anak hebat untuk menjadi pemimpin masa depan. Rp120 triliun hasil investasinya Rp 6 triliun kita pakai untuk nyekolahin dan untuk biaya universitas dan perguruan tinggi," ujarnya.

3 Langkah Kebijakan Ekonomi RI Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Adapun pada 2022 lalu, anggaran subsidi energi melonjak dari yang sebelumnya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 hanya mengalokasikan Rp 152,5 triliun. Jumlah itu juga melampaui Perpres Nomor 98 Tahun 2022 yang sebesar Rp 502,3 triliun.

"Jadi bayangkan untuk bisa melindungi masyarakat kita harus bisa mengeluarkan dana yang lebih dari tiga lipat dana abadi LPDP. Agar rakyat dan ekonomi kita bisa tetap berjalan pulih sesudah mengalami pukulan pandemi," tandasnya.