Presiden sedang Soroti Eksploitasi Pekerja Migran Ilegal di Aplikasi Porno Bling2

Ilustrasi menonton video porno
Sumber :
  • Viva

Jatim – Adanya dugaan eksploitasi pekerja migran illegal dalam jaringan pornografi internasional melalui aplikasi streaming Bling2. Hal ini menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk diungkap. Dugaan tersebut terendus dari hasil temuan Tim Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

Menteri Tito Karnavian Ungkap Alasan Gibran Tak Hadiri Hari Otoda di Surabaya

Adapun beberapa tersangka yang telah ditetapkan ada enam orang. Mereka ditahan dalam kasus sindikat pornografi, yaitu Intan Permatasari Sofwan (27), Rudi (28) dan Nani Suryani alias Risma (22) selaku streamer di aplikasi Bling2. Tiga lainnya lagi Ryssen (30) berperan pencuci uang, Aditya Adi Putra (25) sebagai penadah, dan Jefri Bin Pui Hui Alias Koh Asan (29) sebagai akuntan di aplikasi Bling2.

“Kami sampaikan bahwa jaringan ini adalah jaringan international yang merupakan perhatian dari Presiden terkait maraknya eksploitasi pekerja imigran gelap atau ilegal,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro di Mabes Polri pada Jumat, 3 Februari 2023. 

Soal Puncak Peringatan Otoda XXVIII, Istana Tegaskan Jokowi tak Ada Jadwal di Surabaya

Penyidik mendapati aplikasi live streaming pornografi dikendalikan dari luar negeri yaitu Kamboja dan Filipina. Modusnya, kata dia, ada website dan aplikasi yang menyediakan fitur siaran bermuatan asusila serta game judi online

“Ini akan terus kita kembangkan, karena dari hasil penyelidikan yang kita dapatkan ini juga terkait dengan eksploitasi pekerja imigran ilegal,” ujarnya.

Presiden Jokowi bakal Hadiri Puncak Peringatan Otda di Surabaya

Menurut dia,  aplikasi ini bekerja dengan cara para penonton lebih dulu top up ke rekening yang telah disiapkan para pelaku untuk dapat ditukarkan menjadi koin. Setelahnya, penonton dapat menikmati live streaming berbau asusila yang dijajakan para streamer.

Dari hasil tersebut para pelaku meraup keuntungan cukup besar per bulannya sebesar Rp30 juta. Lalu, mereka juga melakukan akainya selama 4 jam setiap harinya. "Sebulan dia mendapatkan kurang lebih 30-40 juta. Para streamer ini rata-rata bekerja sekitar 4 jam kemudian rata-rata ya mereka mendapat pembayaran 1,5 juta per hari," kata Djuhandhani. 

Halaman Selanjutnya
img_title