Perajin Jilbab Bella Square di Mojokerto Banjir Orderan Saat Ramadan
- Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah
Jatim – Bisnis jilbab merupakan usaha yang ramai sepanjang tahun. Setiap hari, Frangkianto (32) salah satu pemilik produksi hijab Bella Square asal Mojokerto selalu ramai pesanan. Momen Ramadan makin kebanjiran pesanan.
Tingginya pesanan jilbab, sejalan dengan perkembangan produk ini bukan hanya sebagai penutup aurat, namun sudah sebagai atribut penting bagi perempuan untuk tampil anggun.
Frangki menyebut, bulan Ramadan 2023 ini pesanan jilbab naik hingga 200 kali lipat dibanding hari biasa. Jika sebelumnya hanya memproduksi 500 potong per hari jilbab model Bella Square atau segi empat, kini mengalami lonjokan mencapai 2000 sampai 3000 potong per hari.
Bagi bapak anak satu ini, bulan Ramadan dan lebaran menjadi momen yang penuh berkah. Pesanan jilbabnya naik berlipat ganda pada momen-momen tersebut. Untuk mengantisipasi lonjakan pesanan, Frangki sudah mempersiapkan produksi jilban sejak sepekan sebelum puasa.
"Selama ini tidak bisa diperkirakan pemesanan berhenti sampai kapan, karena selama ini proses produksi berhenti bukan karena sudah tidak ada pemesan, melainkan kita kekurangan SDMc sudah tidak mampu menangani pesanan," katanya saat berbincang dengan Vivajatim, Selasa, 11 April 2023.
Frangki memproduski jilbab skala Industri rumah di Dusun/Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Mojokerto. Ia memiliki 18 karyawan tetap dan beberapa pekerja lepas (freelance). Kain jilbab yang diproduksi jenis bahan 50 persen katun dan 50 persen polyester. Menurutnya, bahan ini setara dengan yang digunakan oleh brand Fasyen Elzatta. "Tapi kita jual jauh lebih murah dari Elzatta, karena kita pakai industri rumahan. Segi keawetan perbandinganya 11-12 lah," tandasnya.
Satu rol kain bisa bisa menghasilkan sekitar 70 potong jilab. Pembuatan jilban tergolong mudah, san hanya ada dua tahapan. Pertama, satu rol kain di potong-potong dengan ukuran 150 sentimeter persegi. Dan Kedua, tepi setiap potongan tersebut kemudian dijahit agar terlihat rapi. Jadilah sehalai jilbab yang siap dikemas dan dikirim ke pemesan.
Sementara ini, bisnis jilbab yang ditekuni Suami dari Rosita (25) ini hanya model Bella Square dengan warna polos. Ia belum merambah model jilbab kustom ataupun bermotif. Karena dirinya lebih mengutamakan memperkaya pilihan warna. Namun, kata Frangky, untuk kedepannya ia ingin mengembangkan bisnis di dunia fasyen islami.
"Kita tidak bermain disektor kustom. Tapi kita lebih memperbanyak warna, minimalis disisi penjahitan warnya total 90 warna. Mulai dari gradsi hitam, pink, hijau dan lain sebagianya," ungkapnya.
Satu helai jilbab dibanderol Rp 11.900. Harga ini bisa berubah, tergantung dengan jumlah pesanan. Frangki memberi harga khusus bagi setiap reseller atau kustomer yang mengambil jilbab jumlah banyak.
Frangki lebih banyak memasarkan produknya secara online dengan menggandeng toko yang ada market place. Sejak tahun 2019 menekuni bisnis ini, hijab buatan industri rumahannya telah dikirim mulai dari Aceh hingga Papua. Selain pejualan online, Frangki juga menerima pesanan offline.
"Kalau Jawa Timur hampir semua kota/Kabupaten ada. Paling banyak dari Probolinggo, Pasuruan, Ponorogo," tandasnya.