Anwar Sadad: PMII yang Mengajari Saya selalu Bergerak

Wakil DPRD yang juga Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad di Musrembang.
Sumber :
  • Istimewa

JatimKetua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad merasa beruntung pernah berproses di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) semasa kuliah. Di organisasi ekstra kampus itulah dia digembleng menjadi insan yang kritis dan senantiasa dipacu untuk bergerak, hingga kini.

PMII Jatim Nilai Rekonsiliasi Prabowo dan Cak Imin Wujud Sifat Negarawan Sejati

Hal itu disampaikan Anwar Sadad sebagai bentuk syukur atas peringatan Harlah ke-65 PMII pada 17 April 2023. 

“Saya merasa beruntung 'dibesarkan' di rumah PMII. Rumah yang menginspirasi saya untuk selalu bergerak. Rumah yang mengajari saya untuk selalu kritis. Rumah tempat saya menghirup spirit keislaman dan keindonesiaan dalam satu tarikan napas,” kata Sadad kepada Viva Jatim.

HUT PMII ke-64, Khofifah: Bangun Kualitas Pergerakan Bernafaskan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Wakil Ketua DPRD Jatim itu mengatakan, sejak berdiri, PMII telah mengambil peran dalam sejarah bangsa ini dan kontribusinya tak berhenti hingga sekarang. Kendati basis PMII dibangun di kampus, namun gerakannya begitu kuat hingga mampu menembus tembok kekuasaan. 

Alumnus Fakultas Ushuluddin IAIN (kini UIN) Sunan Ampel Surabaya itu menuturkan, PMII mampu mengambil peran sebesar itu karena kritisisme ditanamkan kepada kader-kadernya. “Membangun kritisisme adalah kode genetika kader PMII,” tandas Sadad.

Dari Ahmad Dhani Hingga Gus Fawait, Gerindra Siap Sapu Kemenangan di 24 Daerah se Jatim

Sejarah membuktikan, lanjut Sadad, PMII sebagai gerakan tak pernah menyerah pada kekuasaan. Dalam konteks ini, kritisisme aktivis PMII terbangun karena ia membaur, menjadi bagian dari masyarakat. “Karena tempat terbaik bagi seorang aktivis adalah di lapangan, tempat semua keresahan dan penderitaan rakyat ditemukan, untuk dicarikan solusinya,” ujarnya.

Di sisi lain, PMII memandang bahwa pada hakikatnya kekuasaan adalah alat untuk mengagagas, menemukan, dan mengeksekusi tindakan yang solutif. “Kekuasaan yang tidak memberikan solusi, bahkan menjadi problem, menandakan ia sedang macet. Maka PMII sebagai gerakan tak pernah berhenti dan menyerah pada kekuasaan,” kata Sadad.

Halaman Selanjutnya
img_title