Melihat Kemeriahan Warga Berebut Gunungan Ketupat di Trenggalek

Suasana rebutan gunungan ketupat
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Jatim – Tradisi Kupatan atau Hari Raya Ketupat di daerah lebih semarak dengan berbagai kegiatan. Seperti halnya Desa/Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek yang menggelar arak-arakan gunungan ketupat yang diperebutkan ratusan warga.

Mas Ipin: Pemulihan Pasca Banjir Munjungan Trenggalek Ditangani Secara Cepat

Pantauan Viva Jatim, warga memadati jalur yang dilewati arak-arakan ketupat Jum'at malam 28 April 2023. Mulai dari start awal yang berada di Pondok Pesantren Babul Ulum, Jalan Raya Nasional Tulungagung-Trenggalek dan finish di Lapangan Durenan.

Sesampainya di lapangan, gunungan ketupat didoakan kedua kalinya. Tak berselang lama beberapa panitia naik ke atas untuk mengambil ketupat, lalu memberikan kepada pengunjung. Warga lantas berebut mengharap keberkahan ketupat yang telah menjadi tradisi sejak 2 abad silam.

PMII Jatim Serukan Inisiatif Perdamaian Global di Momen Harlah ke-64

"Iya, langsung dicomot. Ada yang naik Begitu pokoknya rayahan dan tertib tidak dilempar-lempar," ujar Ketua Pelaksana Kupatan Durenan, Suwarno saat dikonfirmasi.

Pria yang hobi makan dan bermain sepak bola ini mengaku, memilih konsep.pada malam hari masih sebagai uji coba. Pasalnya baru pertama kali ini dilakukan pada malam hari.

Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung

Hal tersebut beralasan, Warno mengungkapkan jika acara dihelat pagi hari otomatis panitia akan terburu-buru, capek dan kesiangan kembali ke rumah. Padahal di rumah sudah banyak sanak family yang juga berkunjung silaturrahmi full dari bahkan sampai malam tamu silih berganti.

Warno menambahkan, tahun panitia mencoba malam hari, namun konsepnya agak berbeda. Karena kondisi malam hari, ketupat wedok dibuat ada tambahan lampu. Lalu, pengiring ketupat di belakangnya berupa miniatur dan juga hiburan di lapangan.

Halaman Selanjutnya
img_title