Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Ditanya soal makanan khas Trenggalek saat Hari Raya Ketupat, ia mengatakan ketupat lauk lodho ayam menjadi favorit. Rasanya yang khas dan memberikan kelezatan tersendiri.

Tradisi kupatan di Durenan Kabupaten Trenggalek berbeda dibanding daerah lain. Niat silaturahmi tetap dipertahankan sebagai penutup Ramadan sekaligus puasa sunnah 6 hari.

Alumnus Pondok Pesantren Lirboyo 1998 dan mondok selama 9 tahun ini mengatakan bahwa kupatan sendiri sebenarnya hanya fokus hasnya sebatas di keluarga Mbah Mesir..

Menurutnya kupatan tahun ini tetap seperti tahun kemarin, yang berubah hanya dalam waktu. Pasalnya, jika dilaksanakan pada malam hari banyak kendala yang dialami.

"Rute kepadatan terlihat di jalan poros Jalan provinsi Tulungagung Trenggalek sampai perbatasan Durenan. Kurang lebih kepadatan sekitar 2 sampai 3 kilometer," beber Ajun

Bendera parpol berada di bawah balon udara dengan ukuran tak terlalu besar. Hanya sekitar 60x 30 cm berwarna merah. Sementara ukuran diameter balon udara terbilang besar

"Saya pikir ini (Tradisi Kupatan) merupakan anugerah. Karena ini menjadi sebuah pondasi kebersamaan dengan baik, mudah-mudahan kultur ini terus dilestarikan,"

Pria yang hobi makan dan bermain sepak bola ini mengaku, memilih konsep.pada malam hari masih sebagai uji coba. Pasalnya baru pertama kali ini dilakukan pada malam hari.

Kiai sepuh generasi keempat dari Kiai Abdul Masyir atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Mesir ini mulai menceritakan awal mula tradisi tersebut.