Jumat Malam, Gerhana Bulan Panumbra bakal Hiasi Langit Indonesia

Ilustrasi Gerhana Bulan Panumbra
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Fenomena alam akan kembali terjadi di langit Indonesia pada Jumat malam, 5 Mei pukul 22.12 WIB hingga Sabtu dini hari, 6 Mei 2023 pada pukul 02.33 WIB. Fenomena alam itu yakni Gerhana Bulan Panumbra.

Angin Kencang Terjang Mojokerto, Sejumlah Bangunan Rusak-Pohon Tumbang

Dilansir dari VIVA Tekno, informasi ini disampaikan langsung Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Selasa, 2 Mei 2023. Bahkan, Gerhana Bulan Panumbra ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Gerhana Bulan Panumbra, menurut BMKG, terakhir kali terjadi yakni pada 24 April 2005 lalu. Kemudian pada 16 Mei 2041 mendatang, atau delapan belas tahun ke depan, akan kembali terjadi fenoma alam serupa.

Musim Hujan, Warga Jatim Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Penumbra sendiri merupakan salah satu jenis kehancuran bulan; peristiwa terhalangnya Matahari oleh Bumi, yang lantas menyebabkan tak semua cahayanya sampai ke Bulan.

Lebih tepatnya, Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar. Posisi yang demikian membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.

Sejumlah Wilayah di Jatim Diguyur Hujan Hari Ini, Kamis 24 Oktober 2024

Akibatnya, saat puncak kehancuran terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama. Karena itu, Pelemahan jenis ini tidak begitu mudah.

Soetopo dalam Kuark: Gerhana Bulan, Cahaya & Sifatnya yan terbit pada 2007 menyebutkan proses pembunuhan Bulan berlangsung selama beberapa jam.

Hal ini lebih lama daripada proses terhempasnya Matahari, yang relatif terjadi hanya beberapa menit saja. Lamanya proses dilindungi Bulan itu dikarenakan luasnya daerah bayangan Bumi yang menutup orbit Bulan.

Pada Gerhana Bulan Penumbra, posisi Bulan berada di bayangan penumbra Bumi yang membentuk bayang-bayang tipis di permukaan Bulan.

Hal tersebut menyebabkan sinar Bulan menjadi redup, atau tidak benar-benar tertutup. Sebabnya, berbeda dari fenomena yang dihancurkan lainnya, Gerhana Bulan Penumbra kemungkinan besar tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.