Ustaz Hanan Attaki Terima Sistem Negara hingga Siap Perjuangkan Aswaja NU

Ustaz Hanan Attaki usai dibaiat NU
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Jatim – Ustadz Hanan Attaki (UHA) mengikuti agenda tahunan Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Kota Malang asuhan KH Marzuki Mustamar dalam acara Halal Bihalal. Selain memberikan tausiyah, UHA dibaiat untuk menerima sistem bernegara, NKRI hingga siap perjuangkan Ahlussunnah wal Jamaah Nahdlatul Ulama (NU).

Momen Banser di Trenggalek Periksa Kesehatan Puluhan Emak-emak

"Saya Ustadz Hanan Attaki, menyatakan benar-benar dhohiron wa bathinan menerima sistem bernegara, berbangsa, NKRI, yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dengan bimbingan para ulama, para habaib dari Ahlussunnah wal Jamaah," ungkap Ustadz Hanan Attaki dibawah bimbingan baiat Kiai Marzuki.

UHA dengan mengenakan kopiyah hitam, baju hem putih secara seksama menirukan apa yang diutarakan Kiai Marzuki. Bersalaman dengan kuat, UHA mantab melantunkan kata demi kata komitmen untuk siap membela kebenaran.

Respon PBNU soal Pendeta Gilbert yang Olok-olok Salat dan Zakat

"Menyatakan siap mati membela Islam, siap mati membela Ahlussunnah wal Jamaah, siap mati membela dan memperjuangkan Nahdlatul Ulama, siap mati untuk NKRI. La haula wala quwwata illa billahil aliyyil 'adzim," tambahnya.

Selepas baiat, ribuan jamaah yang memadati Pondok Gasek riuh melantunkan sholawat hingga takbir. UHA langsung bersalaman salah satunya dengan dr KH Muhammad S Niam putera Almaghfurlah KH Masduqi Mahfudz.

Profil Bupati Sidoarjo Tersangka KPK: Putra Wakil Rais Syuriah NU Jatim, Punya Harta Rp4,7 M

Beberapa waktu setelah Prof Nadiersyah Husain dan KH Anwar Zahid mengisi mauidhih hasanah, UHA juga memberikan tausiyah. Ia berharap setelah bersilaturrahmi dan berguru kepada KH Marzuki Mustamar, bisa menegakkan ajaran Aswaja dengan mantab karena memiliki sambungan sanad ilmu.

"Sekarang tidak ragu-ragu lagi saya katakan bahwa saya berguru kepada murobbi ruhi KH Dr Marzuki Mustamar," terangnya. 

Ia menilai bahwa selama ini apa yang telah tersampaikan dalam berdakwah sama dengan apa yang Kiai Marzuki sampaikan. Akan tetapi, selama ini ia mengakui belum memiliki sanad ilmu dari ulama-ulama yang ada di Ahlussunnah Waljamaah.

"Sehingga orang mengira oh ini bagian dari sebelah sana. Padahal di Rengel Tuban saya juga diundang untuk memimpin tahlil," jelasnya.

Pendakwah lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesri ini mengungkapkan ilmu dari para ulama harus mulazamah. Mulazamah mengikut kepada sang guru, sebagaimana Nabi Musa as pernah meminta menjadi muridnya Nabi Khidir. Termasuk Sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud yang mulazamah kepada Nabi Muhammad Saw.