Revolusi Putih, Tawaran Solusi Gus Fawait Cegah Stunting di Jatim

Ketua F-Gerindra DPRD Jawa Timur, Gus Fawait
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Jatim – Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur Muhammad Fawait disambati konstituennya dari kalangan emak-emak terkait stanting yang masih tinggi di sejumlah daerah di kawasan Tapal Kuda Jawa Timur. 

Tak Main-main, 5 Aksi Nyata Presiden Prabowo untuk Kemerdekaan Palestina

Angka stanting di beberapa kabupaten di Jatim masih menjadi PR yang harus dituntaskan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Seperti di Kabupaten JemberBondowoso dan Situbondo yang angka stuntingnya masih di atas 30%. 

"Jember tepatnya masih di angka 34,%. Padahal  target dari pemerintah pusat adalah di bawah 10%. Tak heran ketika saya ketemu emak-emak di Kabupaten Jember mereka sangat mengkhawatirkan dengan angka stunting tersebut," kata Gus Fawait dikonfirmasi Viva Jatim, Jumat 26 Mei 2023. 

Sekjen Partai Gerindra: Prabowo Subianto Dukung Yes Dirham di Pilkada Lamongan

Demi mengentaskan stunting ini, menurut Presiden Laskar Shalawat Nusantara ini, adalah genjotan pengetahuan ibu-ibu soal kehamilan hingga 1000 hari pertama bayi lahir, agar stunting dapat ditekan 

"Ini juga tak lepas dari angka kemiskinan yang relatif banyak di daerah daerah yang angka stuntingnya masih tinggi," ujar Gus Fawait.   

Infrastruktur Transportasi Berdampak Peningkatan Perekonomian Jatim

Kasus stunting yang tinggi ini, lanjut Fawait lebih berbahaya dibanding hal yang lain. Alasannya, stunting ini dialami anak-anak balita hingga usia 2 tahun yang mengalami perlambatan pertumbuhan sehingga lebih parah dibanding gizi buruk. Padahal generasi muda adalah masa depan bangsa Indonesia ke depan. 

"Bayangkan apabila semakin banyak balita kita yang kategori stunting maka kualitas dari generasi penerus masa depan di Jatim atau di kabupaten tersebut juga menjadi tidak berkualitas atau terganggu. Makanya Fraksi Partai Gerindra akan memperjuangkan persoalan ini di P-APBD 2023 supaya Pemprov Jatim membantu kabupaten yang angka stuntingnya masih tinggi," kata Bendahara Ansor Jatim itu. 

Ia melanjutkan, angka stunting  juga akan berturun jika genjotan ekonomi di Kabupaten Jember terus dilakukan. Pasalnya, dibandingkan daerah Tapal Kuda yang lain, daerah Jember tergolong daerah yang memiliki jumlah penduduk terbesar. Sehingga jika perekonomian daerah tersebut lemah maka juga akan mempengaruhi perekonomian Jatim. 

"Itu juga pertanda kalau Pemkab Jember tidak mampu mengatasi, maka Pemprov Jatim bisa membantu dan turun tangan agar angka stunting di Kabupaten Jember dan beberapa kabupaten lain yang tidak mampu bisa dikurangi," harap Gus Fawait.   

Sebagai langkah teknis awal, lanjut Gus Fawait, Pemprov Jatim hendaknya melakukan melakukan revolusi putih seperti apa yang digagas oleh Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra. 

"Revolusi putih itu adalah dengan memberikan susu kepada anak anak balita di daerah daerah. Ide ini mungkin menjadi salah satu yang bisa ditiru oleh pemprov untuk membantu pemkab di Jatim. Namun mengatasi stunting tidak cukup hanya mengandalkan faktor gizi belaka karena stunting ini lebih komplek dibanding dengan gizi buruk," ungkap Fawait.     

Revolusi putih itu juga menjadi salah satu sumbangsih dari Fraksi Gerindra untuk ikut serta memikirkan bagaimana stunting di Jatim bisa menurun karena angka stunting di Jatim masih di kisaran 19%. Sedangkan target dari pemerintah pusat adalah dibawah 14%.  

"Ini merupakan sumbangsih Fraksi Gerindra melalui ide revolusi putih yang akan diperjuangkan di P-APBD 2023. Tujuannya supaya Pemprov Jatim bisa membantu kabupaten kota yang tidak mampu mengatasi kasus stunting di daerahnya," pungkas Bendahara DPD Partai Gerindra Jatim.