Tetap Waspada, Berikut Tips Saat Melintas di Jalur Tengkorak Pacet Mojokerto
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
“Cek oli, mesin, lampu, bensin, dan terutama rem. Sebab, faktor rem paling sering menyebabkan kecelakaan di jalur tengkorak, khususnya di sekitar tanjakan dan turunan tajam,” sambungnya.
"Dari arah batu relatif turunan semua. Kondisi rem harus diutamakan," imbuhnya.
Zakaria menyarankan agar saat berkendara di jalur tengkorak ini sebaiknya membonceng satu orang saja dan menghindari anak kecil. Jika terpaksa membawa anak kecil, sebaiknya tidak dibonceng dibagian depan. "Kalau membawa anak kecil, jika terjadi kecelakaan tingkat fatalitasnya tinggi," jelas Zakaria .
Sedikitnya, ada 4 titik lokasi yang rawan kecelakaan. Salah satunya ditikungan Gotekan. Semua titik itu telah diberi pengaman berupa karung sekam berisi sekam. "Funsi sekam untuk mengurangi fatalitas korban," tandas Zakaria.
Ia menginformasikan, dalam satu hari bisa terjadi hingga 5 kali kecelakaan. Terutama pada saat hari libur atau Minggu. Kecelakaan itu mengakibatkan korban mengalami luka lecet, patah tulang, hingga mininggal dunia di lokasi kejadian.
"Paling fatal yang membonceng, karena berada didepan dan tertahan oleh setir. Kalau kecepatan tinggi bisa fatal, paling sering luka di kaki," terangnya.
Zakaria menyarankan pengendara berhenti minimal satu jam untuk mengantisipasi kampas rem panas. Pengendara bisa berhenti di rest area yang disediakan di sepanjang jalur.