NU Jatim Serukan Salat Gaib untuk Korban Tewas Insiden Kanjuruhan
- Media Center NU Jatim/Viva Jatim
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa jumlah korban insiden Kanjuruhan sebanyak 129 orang, dua di antaranya dari pihak Kepolisian RI. Sebanyak 180 orang lainnya masih dalam perawatan di sejumlah rumah sakit setempat.
Kepala Polda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan, insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan bermula ketika laga antara Persebaya kontra Arema FC berakhir dengan skor 3-2 untuk Persebaya. Karena jagoannya kalah, suporter kemudian turun dan merangsek masuk ke dalam lapangan untuk meluapkan kekecewaan dan mengejar pemain dan official Arema FC. Tim Persebaya Surabaya buru-buru dievakuasi petugas dengan kendaraan taktis.
Massa semakin anarkis sehingga menyebabkan dua petugas kepolisian meninggal dunia. Kemudian petugas melakukan tembakan gas air mata ke arah massa. Nah, saat itulah massa panik dan mundur hingga terjadi penumpukan orang, sehingga banyak yang pingsan dan terinjak-injak.
"Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu pintu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion," ujar Kapolda Nico.