Ekonomi dan KDRT Jadi Sebab Ratusan Perempuan Pamekasan Madura Cerai hingga Menjanda

Perempuan Pamekasan sedang menjalani proses cerai
Sumber :
  • Viva.co.id

Pamekasan, Viva Jatim –Kasus penceraian dominan terjadi di Kabupaten Pamekasan Madura dan terus meningkat. Tercatat, sejumlah 488 perempuan di Pamekasan cerai dan memilih menjanda pada tahun 2023.

Ansor Jatim Respons Polemik Warung Madura: Itu Konsep Nyata Ekonomi Kerakyatan

Kasus penceraian dan pilihan menjanda ini salah satu faktornya disebabkan oleh masalah ekonomi, pertengkaran, hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Faktor lainnya juga karena poligami, meinggalkan salah satu pihak, kawin paksa hingga zina juga menjadi salah satu faktor pemicu penceraian.

Didatangi Pemda dan BKKBN, Ini Alasan Bocah 4 Tahun di Sampang Madura Tunangan

Sebagaimana diketahui, kasus penceraian sejak 2022 hingga 2023 di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, hingga Jumat, 16 Juni 2023. 

"Pemicunya macem-macem, ada yang faktor ekonomi, poligami dan yang paling dominan selisih dan pertengkaran serta kekerasan dalam rumah tangga," ucap Suci Kurniawati Putri, Petugas Informasi Pengadilan Agama Pamekasan, Jumat, 16 Juni 2023.

Bahan Petasan 1 Kg Hancurkan Rumah di Bangkalan, 1 Tewas 2 Luka-luka

Ratusan perempuan warga Pamekasan yang sudah menyandang status janda tersebut kebanyakan sudah memiliki keturunan, namun ada juga yang masih belum mempunyai anak. Suci menjelaskan, mengacu ke data 2022 angka penceraian di Pamekasan mencapai 1.709 orang

"Setiap bulannya selama 5 bulan terakhir angka penceraian memang terus meningkat," terangnya.