Gegara Kotak Amal, Panji Gumilang Sebut Masjid Tempat Orang Putus Asa

Pendiri Pondok Pesantren AL Zaytun, Panji Gumilang
Sumber :
  • Viva.co.id

Surabaya, VIVA Jatim – Pernyataan kontroversial kembali dilontarkan Panji Gumilang, Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu. Ia menyebut bahwa masjid merupakan tempat orang-orang putus asa. Hal itu karena di tempat ibadah orang Islam tersebut terdapat kotak amal

Hendak ke Pantai Prigi, Pasutri Kediri Malah Nekat Bobol Kotak Amal Masjid di Tulungagung

Keberadaan kotak amal, menurut Panji Gumilang sangat memalukan. Pasalnya sampai sekarang masih banyak masjid di Indonesia yang belum memiliki donatur tetap. Mestinya para donatur sudah siap sehingga tak lagi menyediakan kotak amal.

Oleh karenanya, menyangkut hal di atas, Pria 76 tahun itu menyatakan masjid yang berada di Indonesia merupakan masjid yang dipenuhi orang-orang putus asa. Sementara dia beranggapan ‘konsep’ masjid yang sebenarnya ada di Vatikan.

Maling Kotak Amal Ditangkap Warga di Tuban, Jadi Bulan-bulanan Massa

“Masjid itu adanya di Vatikan sana, di sini (Indonesia) tempat orang-orang putus asa, masjid-masjid itu,” ujar Panji Gumilang dikutip dari VIVA, Sabtu 17 Juni 2023.

Menurut panji, masjid yang berada di Indonesia tidak bisa disebut sebagai pusat peradaban, sebab, kata dia, masjid yang berdiri di Tanah Air masih kesulitan untuk mendapatkan uang dari jemaahnya.

Dampak Gempa Bumi di Tuban, 28 Rumah di Kecamatan Tambak Bawean Gresik Rusak Parah

“Hanya duduk, dipaksa ngisi kaleng (kotak amal) keluar, selesai. Ini masjid peranannya, katanya, sebagai pusat peradaban, tidak ada. Yang ada peradaban pungutan uang.” kata dia

Menurutnya, hal demikian cukup memalukan jika disebut sebagai pusat peradaban. Sebab, dia miris melihat kenyataan, para jemaah baru akan memberi uang ketika kotak amal diedarkan.

“Kalau itu disebut sebagai peradaban, memalukan. Maknanya, orang yang masuk masjid ini pelit, diedarkan kotak, baru ngasih,” ungkapnya

Kemudian panji menjelaskan apabila sebuah masjid ingin disebut sebagai pusat peradaban, maka masjid harus memiliki donatur tetap, atau jemaah yang secara konsisten memberi sumbangan tanpa diminta.

“Kalau peradaban, mestinya setiap jemaah masjid ini punya rekening khusus untuk ditransfer ke masjid, itu tidak ada (di Indonesia),” kata dia.

Lebih lanjut, Panji mengaku telah melakukan penelitian di Vatikan, dalam penelitian itu dia mencari tahu bagaimana Vatikan bisa sangat besar.

“Ternyata sumbangan ke Vatikan itu tidak melalui kotak amal keliling. Saya melihat dalam penelitian, membaca sejarah Vatikan, dengan gerejanya itu, semuanya setiap bulan itu rekening masuk dari para jemaahnya,” pungkas Panji.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang: Masjid Tempat Orang-orang Putus Asa