Puncak Musim Kemarau, Sejumlah Wilayah di Nganjuk Terancam Kekeringan

Penyaluran Air Bersih BPBD Nganjuk 2021
Sumber :
  • Haafidh Nur SY/Viva Jatim

Nganjuk, VIVA Jatim –Menyusul puncak musim kemarau yang dipresiksi terjadi pada Juli-Agustus 2023 ini. Sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Nganjuk terancam krisis air.

Ratusan Kader Muslimat NU se-Nganjuk Ikuti Jalan Sehat Berkebaya Peringati Hari Kartini

Prediksi Daerah yang tercancam krisis air Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk diantaranya adalah Desa Ngepung, Prayungan, Pinggir dan Desa Sumbersono di Kecamatan Lengkong. Kemudian Desa Pule, Pulowetan dan Desa Dawuhan di Kecamatan Jatikalen.

Kepala BPBD Kabupaten Nganjuk, Abdul Wakhid mengatakan pihaknya telah mengantisipasi terjadinya musim kemarau panjang, mempersiapkan sarana prasarana untuk menunjang suplai kebutuhan air di daerah yang berpotensi kekeringan dan krisis air bersih.

Dihantam Ombak, Penambang Pasir di Bojonegoro Hilang Tenggelam

“Fasilitas pendukung untuk antisipasi kekeringan dan krisis air sudah kita persiapkan,’’ ujar Abdul Wakhid, dikutip dilaman nganjukkab, 24 Juni 2023.

Adapun Fasilitas yang disiapkan antara lain 2 unit armada truk tangki, 11 tandon dengan kapasitas 2.200 liter dan 1.200 liter, serta 270 jeriken berkapasitas 25 liter, 10 unit kendaraan operasional roda dua. 

Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru, 3 Orang Tewas

Selain itu, beberapa desa juga telah dilengkapi dengan prasarana penunjang, seperti Desa Ngepung dengan 12 unit tandon dan 125 jeriken, Desa Perning dengan 2 unit tandon, dan Desa Pule dengan 1 unit tandon.

“BPBD juga telah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi ke masyarakat terkait dengan potensi kekeringan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konservasi air dan pengelolaan sumber daya air secara efisien,” jelas Wakhid.

Halaman Selanjutnya
img_title