Amirul Hajj Punya Skenario Cegah Jemaah Haji Bertumbangan di Mina

Jabal Rahmah di Arafah, Makkah, Arab Saudi
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas memiliki skenario khusus untuk mencegah jemaah haji yang bertumbangan di Mina. Amirul Hajj itu juga menegaskan bahwa jemaah haji telah menyelesaikan prosesi wukuf di Arafah. Mereka selanjutnya mabit (menginap) di Muzdalifah dan Mina.

Pemerintah Putuskan Idul Fitri 1445 H Rabu Besok, Ini Penjelasannya

Selama di Mina, jemaah akan melontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah, dilanjutkan jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari-hari Tasyrik.

Menag Yaqut Cholil Qoumas melihat kondisi di Mina jauh lebih berat dibanding di Arafah. Sebab, jemaah akan tinggal lebih lama di tenda Mina. Selain itu, jika di Arafah jemaah hanya diam, di Mina mereka akan melaksanakan aktivitas lontar jamarah.

Jelang Lebaran, Kemenag Cairkan Insentif Guru PAI Non ASN Per Orang Dapat Rp1,5 Juta

"Sampai selesai wukuf, dilaporkan ada tujuh jemaah wafat di Arafah. Jika di Mina tidak dipersiapkan dengan betul, kejadian yang sama akan terulang, banyak jemaah yang tumbang, termasuk lansia. Kita tidak berharap," kata Menag di Arafah sebelum berangkat ke Muzdalifah, Selasa, 27 Juni 2023.

"Kita sedang siapkan skenario agar jemaah yang mayoritas lansia ini bisa beribadah dengan nyaman tanpa harus gugur kewajiban hajinya. Sebab, di Fikih banyak alternatif. Sehingga, mereka yang tidak mampu bisa dibadalkan lontar jumrahnya," sambungnya.

Kemenag Jatim Undi Urutan Daerah Keberangkatan Jemaah Haji, Ini Hasilnya

Menag Yaqut meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk menerapkan skema perlindungan, pelayanan, dan pembinaan dengan menyesuaikan kondisi fisik jemaah, agar mereka tidak memaksakan.

"Jadi yang benar-benar mungkin saja yang boleh lontar jumrah sendiri dan boleh tawaf ifadah sendiri. Lainnya, jemaah yang secara fisik tidak memungkinkan, saya minta lontar jumrahnya dibadalkan," tegas Mina.

Halaman Selanjutnya
img_title