Atraksi Sembur Api Warnai Malam Takbiran Idul Adha di Trenggalek

Suasana Takbir Keliling dengan atraksi
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Trenggalek, VIVA Jatim-Peringatan Hari Raya Idul Adha 1444 H atau Hari Raya Kurban disambut gegap gempita di berbagai pelosok desa. Salah satunya di Dusun Krandon Desa Kerjo Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek yang mengadakan Takbir Keliling dengan adanya atraksi sembur api.

Terhambat Akses, Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dilanjutkan Besok Dibantu K9

Salah satu Relawan Takbir Keliling, Munawir Muslih mengungkapkan peserta yang melakukan atraksi tersebut adalah seusia Madrasah Aliyah. Atraksi bermodalkan api dari oncor dan minyak tanah di botol, lalu disemburkan di sepanjang sebanyak 12an anak.

"Dari belasan itu, mereka bergantian menyemburkan api. Paling banyak di perempatan atau pertigaan jalan yang dilalui rombongan," ungkap Munawir Muslih, Rabu, 28 Juni 2023.

Banjir Lumpuhkan Pendidikan di Trenggalek, Ujian MI-SD Ma'arif Gagal Digelar

Munawir mengaku, Takbir Keliling diinisiasi oleh Madrasah Diniyah (Madin) dan Taman Pendidikan Al-Qur'an Thoriqul Huda RT 10 RW 02 Desa Kerjo Kecamatan Karangan. Iring-iringan dimulai sehabis Maghrib dan finish bertepatan waktu isya'.

Sementara, rute yang dilalui start mulai dari Madin dan TPQ Thoriqul Huda ke timur kurang lebih 1 KM. Di daerah Krajan lalu ke arah utara dan kembali ke barat tetapi lewat jalur berbeda. Sampai tembus ke perempatan Desa Kerjo paling utara, baru masuk ke timur.

Banyak Motor Mogok gegara Banjir, Akses Jalan Nasional Trenggalek-Tulungagung Tersendat

"Dari perempatan kerjo paling utara sendiri masih ke barat menuju jalan dan kembali ke lokasi Madin TPQ," bebernya.

Secara pribadi, pria pegiat media dan menggeluti bisnis percetakan ini mengaku cukup senang. Lantaran, kegiatan bertepatan dengan Hari Besar Islam. Menurutnya sudah selayaknya bagi Umat Islam sekaligus sebagai santri, harus merayakan.

"Turut berbahagia mas, apalagi Hari Besar Islam," terangnya.

Munawir yang ikut mengamankan jalannya Takbir Keliling menjelaskan, santri membawa oncor dan membawa ambeng —nasi bungkus— sebanyak dua buah. Satu untuk dimakan santri dan satunya untuk wali santri yang mengikuti.

Senada, salah satu santri Madin Thoriqul Huda, Daus mengungkapkan antusias adanya Takbir Keliling dengan dikemas menarik. Hal tersebut bisa sebagai salah satu cara mengisi menghidupkan malam Idul Adha. 

Ia berharap kedepan bisa diadakan kegiatan serupa. Karena tidak sedikit yang hanya takbir keliling menggunakan sound system dan sebatas hura-hura di jalanan tanpa ada makna.

"Senang dengan kegiatan ini mas. Semoga tahun depan ada lagi," tandasnya.